by Redaksi - Espos.id News - Sabtu, 6 Februari 2010 - 20:27 WIB
Denpasar-- Peminat untuk mengikuti festival tari perut bertajuk "Asian Belly Dance Festival 2010" yang akan digelar di Ayodya Resort, Nusa Dua, Bali, terus bertambah,sehingga dipastikan lebih dari 100 orang berasal dari berbagai negara.
"Saat ini saja yang sudah mendaftar sekitar 100 orang, dan hampir setiap hari ada tambahan. Padahal festival baru digelar 25 - 28 Februari," kata maestro tari perut Indonesia selaku ketua panitia festival, Suzana Tibble di Denpasar, Sabtu.
Suzana di tengah kesibukan menggelar pelatihan tari perut untuk dipertontonkan kepada umum di berbagai hotel dan tempat pertunjukan lainnya di Bali guna mempromosikan festival itu, menjelaskan berencana menutup pendaftaran peserta sampai 17 Februari 2010.
Peserta yang sudah mendaftar selain para penari top Asia, juga para master "belly dancer" dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia dan Selandia Baru. Salah seorang peserta yang telah dikenal di dunia di antaranya Jillina asal Amerika Serikat.
Untuk memudahkan kesiapan panitia dan melaksanakan jadwal penyelenggaraan kegiatan, Suzana yang berasal dari The Hareem Queen Belly Dance, berharap peminat dari berbagai negara memastikan kesertaannya sebelum tanggal 17 Februari .
Unjuk kebolehan tari perut di beberapa tempat untuk menghangatkan suasana, sekaligus menyukseskan festival tersebut, di antaranya telah digelar dalam dua malam di Sector Bar & Restaurant di Sanur.
Program pelatihan yang diikuti sedikitnya 15 penari perut dari berbagai negara itu, dijadwalkan terus digelar di berbagai tempat, seperti Seminyak Squere pada 15 - 16 Februari nanti.
Panitia lainnya, Felix Rusli dari Felixindo Raya Pratama, melaporkan bahwa sekitar 100 penari perut kelas atas yang sudah memastikan kehadirannya itu berasal dari 15 negara.
Para penari itu termasuk yang berasal dari Jepang, Argentina, Inggris, Taiwan, Brasil, Monako, Kanada, Jerman, Prancis dan Irlandia.
"Masih banyak peminat dari berbagai negara yang sudah tanya-tanya, tetapi masih perlu ditunggu konfirmasi kepastian kehadirannya," ujarnya.
Pemilihan Bali sebagai tempat festival yang pertama kalinya digelar di Indonesia itu merupakan kompensasi atas pembatalan lokasi awal yang direncanakan di Malaysia. ant/isw