by Miftaul Ulum Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 22 Januari 2013 - 17:00 WIB
JAKARTA--Hari Selasa (22/1/2013) ini merupakan 100 hari kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki T Purnama (Ahok). Kepemimpinan mereka oleh sejumlah pihak dinilai lebih mengedepankan pencitraan.
Penilaian itu disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta. Mereka menyampaikan penilaian itu dalam demonstrasi di depan kantor gubernur, Selasa petang.
Jauhari koordinator aksi menilai Joko Widodo dan Basuki selama ini hanya kerap muncul di layar televisi. "Tapi sejumlah persoalan Jakarta belum selesai," ujarnya.
Dia mencontohkan kampung kumuh di Jakarta Utara, kawasan Angke dan Kampung Air belum dibenahi. Jalan rusak di Pulo Gadung juga masih parah.
"Masyarakat berharap banyak pada pasangan ini, karenanya jangan hanya mengutamakan pencitraan saja," tegasnya.
Dia menilai soal kemiskinan, penataan Jakarta merupakan hutang janji gubernur saat ini.
Sementara demonstran yang terdiri dari delapan orang itu juga memajang potret harian persoalan Jakarta. Selain itu, dua dari pendemo mengenakan baju kotak-kotak dan menutup wajahnya dengan topeng Jokowi-Basuki. Mereka melambaikan tangan kepada pengendara yang melintas.
Demo yang dilakukan saat jam pulang kantor itu tak ayal memancing perhatian pengguna jalan. Jauhari menegaskan aksi mahasiswa kali ini sebagai pengingat jangan sampai pasangan ini terlena pencitraan dan lupa akan persoalan riil warga.
"Jangan sampai persoalan di Jakarta ditinggal begitu saja seperti saat di Solo," ujarnya sembari menegaskan, kekhawatiran itu muncul karena tidak menutup kemungkinan Joko Widodo bertarung dalam Pilpres 2014 mendatang