Esposin, JAKARTA -- Empat anak buah kapal (ABK) Tugboat Henry yang selamat dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, Minggu (24/4/2016) siang ini dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Tiga ABK yakni Sembara Oktafian yang posisinya sebagai Second Enginer, Leodard Bastian yang menjabat third enginer, dan Rohadi sebagai juru mudi diterbangkan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Mereka diterbangkan dari Banda Udara Juwata Kota Tarakan provinsi Kalimantan Utara pada Minggu (24/4/2016) pagi dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 12.40 WIB.
Sementara satu ABK bernama Royke Fransy Montolalu yang menjadi juru kemudi akan dipulangkan ke Manado Sulawesi Utara menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada Minggu sore nanti.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan jumlah ABK Tugboat Henry itu sebenarnya adalah 5 orang. Mereka sudah tiba di Tarakan Kalimantan Timur sejak Jumat (22/4/2016) pekan lalu. Namun karena satu orang ABK atas nama Lambas Simanungkalit sakit sehingga masih dirawat di Tawau dan belum dipulangkan ke rumahnya.
"Mereka sudah tiba Jumat di Tarakan. Sementara yang satu orang yang sakit masih di Tawau," kata Retno memberikan konfirmasi, Minggu (24/4/2016) dikutip Esposin dari Detik.
Kapal tunda (tugboat) Henry yang menarik tongkang Christy dari Cebu Filipina menuju Tarakan dibajak saat melakukan perjalanan melewati perairan Filipina-Malaysia pada 15 April 2016 lalu. Sebanyak 10 ABK yang berada di dalam kapal ini, 4 orang ditahan, 5 orang selamat, dan 1 lainnya terluka akibat ditembak yaitu Lambas.
Sebelumnya, pemerintah memastikan kondisi 14 sandera WNI yang ditahan kelompok separatis Filipina dalam kondisi baik. Retno Marsudi mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina untuk mengupayakan pembebasan sandera sampai saat ini.
"Alhamdulilah masih dalam kondisi baik dan upaya terus kita lakukan," katanya usai menemani Presiden dari lawatan ke sejumlah negara Uni Eropa, di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (23/4/2016).