Dipantau Esposin di situs Change.com, Selasa (7/10/2014) hingga pukul 21.00 WIB petisi ini setidaknya telah mengantongi 18.245 tanda tangan. Komunitas ini meminta agar media yang telah memberitakan Mayang sebagai seorang waria meminta maaf di hadapan publik. Menuliskan istilah she-male (waria) dinilai oleh merupakan tindakan yang menyimpang kode etik.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Penyebutan kata she-male untuk menggambarkan transgender atas berita pembunuhan Mayang juga dinilai oleh mereka telah merendahkan martabat kaum transgender yang telah berjuang keras mendapatkan pengakuan dari publik.
Koordinator Trans Health Australia, Melody Moore sebagaimana dilansir Brisbane Time, Selasa (7/10/2014), mengatakan pemberitaan kematian tragis yang menimpa Mayang merupakan sebuah perilaku yang menjijikkan. Menurutnya Mayang yang selalu ditonjolkan sebagai seorang waria dan pekerja seks membuatnya terlihat seburuk suaminya yang telah membunuhnya dengan cara yang tragis.
“Perempuan trans berjuang untuk diterima sebagai seorang perempuan, menggunakan istilah she-male sangat menghina. Dia adalah korban, pemberitaan itu membuatnya terlihat seburuk suaminya yang sakit,” ujar Moore dengan berlinang air mata.