Esposin, JAKARTA -- Aksi penusukan terhadap anggota Brimob di Masjid Falatehan di Perum Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, diduga dilakukan oleh orang yang tidak terlibat jaringan teroris. Dugaan itu disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Jumat (30/6/2017) malam sekitar pukul 19.40 WIB, anggota Brimob yang menjadi korban tersebut menunaikan salat isya berjamaah di Masjid Falatehan. Wiranto menilai tindakan tersebut dilakukan oleh lonewolf atau suatu aktivitas yang bukan dalam konteks jaringan.
Gerakan perorangan tersebut, kata Wiranto, disinyalir terpengaruh oleh adanya internet. "Mereka belajar, dipengaruhi, dicuci otaknya oleh internet. Ini tentu bagian tersendiri bagaimana kita mengamankan para masyarakat Islam dari pengaruh-pengaruh itu," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/7/2017).
Pihaknya mengaku terus mengusahakan terciptanya sistem pengamanan individual bagi masyarakat dari pengaruh internet yang mengandung konten negatif. Kendati demikian, imbuhnya, kondisi keamanan di Tanah Air selama Lebaran dilaporkan relatif aman.
"Aman artinya terorisme yang kita sinyalir akan ada aksi-aksi tertentu, kali ini cukup terkendali dengan baik," ujarnya.