by Newswire - Espos.id News - Rabu, 18 Agustus 2021 - 21:40 WIB
Esposin, JAKARTA – Covid-19 varian delta mendominasi pelaporan kasus di seluruh dunia. Kasus varian delta pun banyak ditemukan di Indonesia.
Masyarakat pun harus semakin waspada karena kemampuan penularan varian delta lebih tinggi. Selain itu varian delta juga memunculkan gejala dan keparahan lebih tinggi.
“Dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, serta potensi memunculkan gejala dan keparahan lebih tinggi, maka kita harus selalu waspada,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Galang Dana Sosial, Mensos Risma Lelang Nasi Goreng Laku hingga Rp6 Juta
Baca Juga: Galang Dana Sosial, Mensos Risma Lelang Nasi Goreng Laku hingga Rp6 Juta
Nadia mengatakan di Indonesia terus berupaya melakukan kegiatan sekuensing untuk memantau persebaran varian baru baik dari yang berasal dari luar maupun dari lokal. Dia mengatakan per 18 Agustus 2021, dari 500.000 sekuensing penemuan kasus baru Covid-19, tercacat 80% adalah dari varian delta.
“Per 18 Agustus sudah lebih dari 500.000 sekuensing dilakukan dengan 80% hasil adalah varian delta,” kata Nadia.
Baca Juga: Lewat Vaksinasi, Persis Solo Jadi Penolong Suporter hingga Kaum Buruh
Nadia meminta agar provinsi-provinsi tersebut meningkatkan upaya testing, tracing dan laporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sekuensing ke laboratorium rujukan sekuensing yang telah ditunjuk.
“Sekali lagi upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan serta kematian akibat infeksi varian delta ini,” paparnya.
Baca Juga: Tingkatkan Angka Kesembuhan, Pemkot Madiun Pindahkan Warga Isoman ke Isoter