Warga Moyudan tewas diduga akibat dianiaya oknum polisi. Keluarga meminta visum danmelapor ke Propam Polda DIY
Harianjogja.com, SLEMAN - Maulana Rusadi, 22, warga Dusun Gatak, Desa Sumberagung, Moyudan, Sleman tewas diduga disiksa oleh sejumlah oknum Polisi yang bertugas di Polres Bantul.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Keluarga korban yang tak terima dengan tindakan itu melaporkan ke Bidang Propam Polda DIY, Senin (2/2/2015).
Korban meninggal pada Minggu (1/2/2015) pukul 09.15 WIB setelah dirawat di ICU RSUD Kota Jogja selama sembilan hari. Untuk melengkapi berkas laporan tersebut jenazah Maulana diotopsi di RSUP Sardjito Jogja, Selasa (3/2/2015).
Jenazah tiba di ruang Kedokteran Forensik RSUP Sardjito sekitar pukul 13.30 WIB menggunakan ambulan RSUD Kota Jogja. Sumardi Harta yang juga ayah korban dengan tabah turut mengantar jenazah anaknya saat akan diotopsi.
Sumardi menegaskan ia sengaja mengajukan otopsi karena ada kejanggalan dengan kematian anaknya. Kejanggalan itu terlihat dari perbedaan logika luka fisik dengan laporan petugas Polres Bantul bahwa, Maulana meninggal karena melompat terjatuh dari mobil.
Sejalan dengan itu pula, ia melaporkan dugaan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa anaknya dengan terlapor oknum anggota Reserse Polres Bantul.
"Kami sudah melapor ke [Bidang Propam] Polda DIY kemarin [Senin 2/2/2015], tentang penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum reserse [Polres] Bantul. Otopsi untuk mengetahui penyebab kematian," ungkapnya di Kedokteran Forensik RSUP Sardjito Selasa (3/2/2015).