Esposin, JAKARTA -- Relawan Jokowi Mania (Jo-Man) meminta Presiden Joko Widodo mengganti 10 menterinya yang dianggap berkinerja buruk. Mereka mengklaim penilaian itu diperoleh dari hasil survei.
Jo-Man menyebut 10 nama menteri yang diminta diganti ini merupakan hasil survei via telepon. Namun metode surveinya tak dijabarkan secara lengkap.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dari sepuluh nama menteri tersebut, yang paling disorot oleh Jo-Man adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Sorotan ini terkait dengan permasalahan salah ketik UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang sudah ditandatangani oleh Jokowi.
Warga Indonesia Paling Optimis dalam Tanggulangi Covid-19 di Asean
Berikut daftar 10 menteri yang dinilai berkinerja buruk versi Jo-Man:
1. Mensesneg Pratikno 2. Menparekraf Wisnutama 3. Mendikbud Nadiem Makarim 4. Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil 5. Mentan Syahrul Yasin Limpo 6. Menteri KKP Edhy Prabowo 7. Menkominfo Jhony G Plate 8. Menkes dokter Terawan Agus Putranto 9. Menag Fachrul Razi 10. Menkumham Yasonna Laoly
Hadiri Undangan WHO, Terawan Ungkap Peran Jokowi & Luhut atas Covid-19
"Pernyataan Ketum Jo-Man itu terkesan over-acting dan berlebihan. Sudah masuk kategori pernyataan yang offiside dan tidak memiliki dasar legitimasi yang kuat. Tapi, biarkan sajalah dia ngomong begitu. Itu haknya," kata Founder yang juga Ketua Umum Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI), Raya Desmawanto, dalam pers rilis pada Sabtu (7/11/2020).
Emosi Belaka
Raya memandang penilaian Jo-Man terhadap 9 menteri yang disebut berkinerja buruk dan layak diganti berdasarkan emosi belaka. Raya menantang Jo-Man menunjukkan dasar ilmiah dari penilaiannya terhadap kesembilan menteri.Fadli Zon Sebut Pemerintah Tak Adil ke Rizieq Syihab
"Beda dong metode riset ilmiah yang benar dengan ngomong di warung atau kafe, restoran. Itu cakap-cakap lepas emosional namanya. Kalau memang berani, buka dan ungkap proses surveinya, kapan, berapa sampel dan apa metodenya. Survei ilmiah itu jelas sistematikanya," tegas Raya.Raya menjelaskan isu pergantian menteri bukan hal baru. Ditambah, lanjut Raya, Presiden Jokowi memang sempat menunjukkan ketidakpuasannya terhadap kinerja para pembantunya.
Namun Raya berpendapat sikap Presiden Jokowi tak serta merta dapat dijadikan dasar Immanuel Ebenezer menilai mana menteri yang kinerjanya baik dan buruk, mana menteri yang layak diganti atau tetap dipertahankan di kabinet Indonesia Maju.
Bandara Soekarno-Hatta Persiapkan Kepulangan Rizieq Syihab
"Kalau survei mereka hanya berdasar perasaan belaka dan hanya menyasar ditujukan ke beberapa menteri, ini namanya tidak adil dan cenderung bias, penuh spekulasi dan rawan kepentingan," ungkap Raya.