by Ika Yuniati Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 3 April 2012 - 19:50 WIB
Rektor UNS, Prof Dr Ravik Karsidi MS, saat jumpa pers Selasa (3/4/2012), mengatakan rektor perguruan tinggi memang dituntut kreatif agar tetap mampu mengembangkan penelitian meski harus mencari riset mandiri. Sehingga dibutuhkan kolaborasi riset dengan berbagai pihak. UNS saat ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak seperti Lipi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), PT Astra, PT Sinar Mas dan PT Sido Muncul.
Menurut Ravik, selain mengandalkan dana riset dari kerja sama dengan pihak lain, UNS juga sudah menyiapkan dana riset sebesar 36 miliar. Uang itu menurut Ravik hanya digunakan sebagai dana pancingan. “Jadi nanti memancing dana-dana yang lebih besar untuk melakukan riset,” ungkapnya.
Ravik menambahkan, meski dana riset berbasis pada dana mandiri, ia memastikan tidak akan ada kenaikan SPP mahasiswa untuk membiayai dana riset universitas. “Kita maksimalkan jalin kerja sama dengan pihak lain, jadi tidak trus menaikkan SPP,” tegasnya.
Staf ahli rektor bidang keuangan, Drs Mochtar Mpd, menambahkan, pemerintah harus memberikan kompensasi logis kepada rekanan riset PTN. Kompensasi itu bisa dengan mengurangi biaya pajak per tahun atau penghargaan lainnya.
Lebih lanjut, menurutnya saat ini penelitian di UNS berbasis pada dana masyarakat karena pencarian dana riset bersifat mandiri dengan mengandalkan kerja sama dengan masyarakat. “Pendidikan itu harus bertanggung jawab pada tiga segi, pemerintah masyarakat dan orang tua,” paparnya.