UN Online 2015 disebut PLN akan berjalan aman lantaran pihaknya menambah pasokan listrik ke wilayah lokasi ujian.
Harianjogja.com, JOGJA-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jogja menjamin tidak ada pemadaman listrik saat Ujian Nasional (UN) online 2015 berlangsung.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Hal tersebut diungkapkan oleh Humas PLN Jogja, Kardiman, Kamis (2/4/2015).
"Kami berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan UN online, di wilayah yang menjadi lokasi UN, pasokan listrik akan kami upayakan ditambah. Bila masih terjadi listrik mati, kami sesegera mungkin lakukan koordinasi untuk mengatasinya," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan Pelaksanaan Unas dengan Computer Based Test (CBT) atau yang banyak disebut UN online, untuk Sekolah Menengah Kejuruan dijadwalkan dilakukan selama empat hari mulai 13 April hingga 16 April 2015.
Ada empat mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Sementara untuk Paper Based Test (PBT) akan digelar pada 13-15 April untuk SMA/MA, sedangkan untuk SMP/MTs akan digelar pada 4-7 Mei. UN susulan akan digelar satu pekan setelah ujian utama.
Edy menuturkan sudah menerima hasil verifikasi dari Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) yang menyatakan 19 SMK negeri dan swasta di Kota Jogja bisa melaksanakan UN CBT.
"Hasil verifikasi sudah keluar. Jumlah sekolah yang dinyatakan bisa menjalankan ujian nasional menggunakan sistem CBT tetap 19 sesuai usulan verifikasi, namun ada nama satu sekolah yang berbeda," terang Edy.
Dari hasil verifikasi terdapat satu sekolah yang masuk usulan tetapi tidak ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara UN CBT. Namun ada satu sekolah yang tidak masuk usulan verifikasi tetapi ditetapkan sebagai penyelenggara UN CBT.
"Akan kami usulkan lagi supaya sekolah bersangkutan bisa juga melaksanakan UN online," imbuhnya.
Pada H-3 UN CBT, seluruh sekolah penyelenggara akan diminta untuk mengunduh paket soal dari server nasional untuk ditempatkan di server milik sekolah. UN online akan dilakukan dengan konsep intranet.
"Siswa cukup mengakses laman sekolah untuk mengerjakan soal ujian sehingga tidak membebani server nasional. Tiap peserta pun akan memperoleh paket ujian yang berbeda-beda," pungkasnya.
Sementara itu, nilai Ujian Nasional (UN) tidak lagi mempengaruhi kelulusan siswa.
Komposisi penentuan kelulusan siswa pada tahun ajaran 2014/2015 di DIY mengalami perubahan. Kelulusan siswa akan ditentukan berdasarkan nilai ujian sekolah dan rerata rapot dengan bobot sama yaitu 50:50. Rerata nilai rapot tidak lagi dihitung mulai semester I hingga V, tetapi dari semester III hingga V.