UN 2015 tidak lagi menjadi penentu kelulusan tetapi salah satu dasar pemetaan mutu sekolah.
Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Arif Haryono mengatakan, hasil Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi syarat penentu kelulusan siswa. Namun, hasilnya akan menjadi salah satu dasar pemetaan mutu sekolah.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Arif menegaskan, siswa tetap tidak bisa diluluskan seenaknya meski perkara kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.
“Sekolah juga harus mengikuti aturan dan ketetapan dari pusat. Ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan, seperti sikap siswa yang minimal termasuk kategori baik,” ujar Arif saat dikonfirmasi Sabtu (4/4/2015).
Meski demikian, pelaksanaan UN tetap tidak boleh diabaikan. Sebab, dia masih akan dibutuhkan untuk pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Melalui UN juga, bisa dipetakan kualitas masing-masing sekolah.
“Kami bisa membandingkan antara nilai UN dengan Ujian Akhir Sekolah [UAS] yang saat ini jadi syarat kelulusan. Biasanya, standar pada soal UN berbeda dengan UAS, bisa lebih mudah atau susah. Setiap sekolah punya standar sendiri yang memang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa,” kata Arif menjelaskan.
Menurut Arif, hasil perbandingan nilai tersebut bisa menjadi salah satu indikator untuk kepentingan pemetaan mutu sekolah. “Ada sekolah yang punya nilai UN lebih tinggi dari UAS atau sebaliknya. Ada juga yang mungkin rata-rata nilainya tidak jauh berbeda,” ucapnya kemudian.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Depok, Aragani Mizan Zakaria mengatakan, siswa-siswanya sudah memahami jika hasil UN hanya akan digunakan untuk pemetaan mutu sekolah. Meski demikian, dia mengaku hal itu tidak menurunkan semangat belajar siswa. Pendalaman materi pun tetap diberikan secara intensif.
Aragani mengungkapkan, siswa-siswanya masih merasa memiliki tanggung jawab untuk mencapai hasil terbaik dalam UN yang akan diselenggarakan mulai 13 April mendatang.
“Mereka tetap serius belajar meski kelulusan bukan ditentukan dari hasil UN lagi. Nilai UN memang penting buat kami karena jadi cermin mutu dan kualitas sekolah,” ujarnya.