Esposin, SOLO--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo mengadakan uji coba Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat Kota Solo untuk jenjang SMP sederajat, Senin-Kamis (29/2-3/3/2016). Namun untuk uji coba UN kali ini dilaksanakan dengan berbasis kertas untuk semua SMP/MTs.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Demikian dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) SMP Disdikpora Solo, Bambang Wahyono, ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin.
"Ya memang untuk uji coba UN ini kami laksanakan dengan berbasis kertas dulu untuk semua SMP/MTs, termasuk di dalamnya 20 SMP yang akan melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), juga mengikuti latihan UN selama empat hari ini dengan berbasis kertas," terangnya.
Dia menjelaskan diadakannya uji coba UN tersebut antara lain untuk menjajaki daya serap serta tingkat kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran yang sudah diberikan, juga sebagai persiapan menghadapi UN nantinya.
Uji coba UN tersebut, lanjutnya, dilaksanakan dengan format yang sama dengan saat penyelenggaraan UN utama. Mulai dari panitia pelaksana uji coba UN, jadwal pendistribusian naskah soal, pengawas ruang, hingga pengumpulan lembar jawaban komputer (LJK) untuk pengkoreksian.
"Dalam pelaksanaannya, uji coba UN ini juga dibagi menjadi tiga subrayon, antara lain berkaitan dengan pendistribusian soal-soal uji coba dan LJK (lembar jawaban komputer), pengawasan ujian, hingga koreksi soal. Tiga subrayon tersebut di SMPN 15 untuk subrayon barat, SMPN 10 untuk subrayon tengah, dan SMPN 8 untuk subrayon timur," paparnya.
Seperti juga jadwal UN, Bambang mengatakan uji coba tersebut juga menerapkan jadwal sama dengan UN utama, yakni Bahasa indonesia untuk hari pertama, kemudian Matematika hari kedua, Bahasa Inggris hari ketiga, dan IPA hari keempat.
"Durasi waktu mulai 07.30 WIB sampai dengan 09.30 WIB," tambahnya.
Bambang mengungkapkan tahun lalu uji coba UN dilakukan dengan pengawas separuh dari sekolah dan separuh lagi dari sekolah lain, kali ini, pengawasan sudah menerapkan sistem pengawasan silang penuh.
"Artinya, kalau tahun lalu pengawasnya satu orang dari sekolah dan satu orang lagi dari sekolah lain, kalau tahun ini, dua pengawas yang ditugaskan sudah dari sekolah lain semua," tandasnya.