Yang paling tinggi angka ketidak lulusan NTT 5,5 % atau 1,997, Gorontalo 4,45% dan yang paling kecil adalah Jatim 0,07%.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Di setiap provinsi hampir semua rata-rata ada yang tidak lulus dan jika dilihat dari distribusinya, sekolah yang siswanya berhasil lulus 100% ada 87 ribu sekolah ( 80%). Sebanyak 4 sekolah siswanya semua tidak lulus. Misalnya siswa SMA Dorema, Kota Medan dimana jumlah siswa hanya 4 orang dan siswanya tidak lulus. Meski ada berbagai wacana ditengah masyarakat untuk menghapuskan UN, Kememdikbud berkeyakinan tetap dibutuhkan sebab banyak hal yang berhasil dipetakan dari hasil UN terutama berkaitan dengan kemampuan siswa, mengukur kemampuan guru, kondisi sekolah dan lainnya," kata Nuh. Bahkan dengan materi Ujian Nasional (UN) rentang cakupan nilai yang diperoleh siswa juga meluas. Kalau nilai sekolah terkonsentrasi rata-rata di angka 7-8, dengan UN bisa terdeteksi berapa siswa yang nilainya di bawah 4. Sebaliknya banyak siswa yang bisa memperoleh nilai lebih dari 9 dari tiap mata pelajaran yang diuji," kata Nuh. Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir,mengatakan rendahnya nilai Bahasa Indonesia pada kelulusan siswa pada Ujian Nasional (UN) merupakan tanggung jawab bersama. Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BNSP) perlu melakukan kajian lebih jauh sebagai badan yang bertanggung jawab pada penyediaan soal-soal UN. Mulai dari arah soal yang akan digunakan, uji coba soal, sampai akhirnya mumutuskan soal mana saja yang layak diujikan dalam UN. "Maka itu perlu ada kajian mengapa banyak siswa yang nilai Bahasa Indonesianya rendah, ujar Muhajir. (ea)