Harianjogja.com, SLEMAN-Rektor UGM Prof Panut Mulyono menegaskan, tidak mengakomodasi usulan penerimaan mahasiswa baru (PMB) melalui jalur seni baca dan hafal kitab suci. UGM tetap menggunakan jalur PMB seperti tahun sebelumnya.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Terkait usulan sesuai isi surat yang beredar lantaran kebocoran administrasi, ia menegaskan UGM tidak mengadakan PMB berdasarkan seni baca maupun hafalan kitab suci. Pihaknya berpedoman pada jalur yang selama ini telah digunakan UGM karena jika mengkhususkan jalur seni baca dan hafalan kitab suci, dikhawatirkan ada diskriminasi dengan agama lain, mengingat soal seni baca nan hafalan kitab suci tersebut lebih cenderung pada Islam.
Oleh karena itu, ia menegaskan tidak mengakomodasi usulan Dekan FEB tersebut. "Menggunakan jalur yang sudah ada selama ini cukup karena bisa mengakomodasi semua komponen masyarakat," ujar dia, Sabtu (4/11/2017).
Baca juga : UGM Buru Pelaku Pembocoran Surat Internal
Selain itu, Panut meyakini mereka yang hafal kitab suci seperti Al-Qur'an termasuk anak yang cerdas karena memiliki kemampuan tersebut. Sehingga, jika mereka mendaftar sesuai jalur yang ada selama ini tentunya mampu bersaing dengan yang lain untuk mendapatkan kursi masuk UGM.
Ia menyampaikan, UGM sebagai universitas perjuangan, Pancasila, kerakyatan, pusat kebudayaan sangat terbuka dari berbagai latar belakang. Anak cerdas dari agama apapun akan bisa masuk UGM jika kualitasnya baik.
Baca juga : Oknum Penyebar Surat Internal UGM Bakal Kena Sanksi