Esposin, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keterlambatan pembangunan moda transportasi massal akan menyulitkan pemerintah.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan percepatan pembangunan moda transportasi massal, seperti kereta api (KA) supercepat dan light rail transit (LRT).
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam sambutannya sebelum rapat kabinet terbatas, Senin (13/7/2015, di Kantor Presiden di Jakarta.
Menurut dia, keterlambatan penyediaan transportasi massal meningkatkan biaya pembebasan lahan dan investasi yang diperlukan untuk konstruksinya.
“MRT di Jakarta perencanaannya sudah 26 tahun, tetapi karena terlambat diputuskan, saat jni pembangunannya sulit dan mahal,” kata Jokowi.
Presiden menuturkan pembangunan kereta api harus diprioritaskan, karena lebih murah dan memiliki keandalan yang lebih baik dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
Apalagi, kereta api dapat mengangkut penumpang lebih banyak dari satu tempat ke tempat tujuan.
Menurutnya, seluruh jajaran pemerintahan harus segera menyelesaikan rancangan pembangunan KA supercepat dan LRT, agar dapat segera dikerjakan oleh investor.
“Pembangunaan kereta api super cepat dari kota ke kota, dan antar-kota tahun ini kami harapkan segera dimulai,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyebutkan perlunya pembentukan otoritas transportasi Jabodetabek. Dengan begitu pembangunan moda transportasi di Jabodetabek secara terpadu.