Esposin, JAKARTA -- Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, bertolak ke Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk memantau langsung penanganan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dan melakukan evaluasi dengan aparat serta pemerintah daerah setempat.
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden. Hari ini, Kapolri dan Menpora berangkat ke Malang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, di Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dedi mengatakan Polri bergerak cepat menangani kerusuhan pendukung pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Kapolri akan melaksanakan rapat dengan Menpora dan pemerintah daerah setempat. Hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu. Nanti akan disampaikan ke rekan-rekan media," tuturnya.
Menurut jenderal bintang dua itu, Kapolri telah memberangkatkan Tim DVI Mabes Polri ke Malang.
Baca Juga : Bertambah! Total Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang Jadi 130 Orang
Kemudian, Polri mengerahkan seluruh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri, dan RS Bhayangkara Surabaya guna mempercepat proses identifikasi korban dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban luka.
Dedi menuturkan fokus Polri saat ini ada dua, yaitu kerja sama dengan tim medis setempat memberikan pelayanan medis yang terbaik agar jumlah korban tidak bertambah.
"Yang kedua dengan jumlah korban begitu banyak maka Tim DVI bekerja keras untuk segera identifikasi korban meninggal dunia dengan cepat agar korban dapat dikembalikan kepada keluarga masing-masing," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi, menyatakan akan segera melakukan investigasi tragedi yang hingga saat ini merenggut 130 nyawa akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Baca Juga : Perawatan Korban Kerusuhan Dipusatkan di RSUD Kanjuruhan & Saiful Anwar Malang
Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke area lapangan. Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lain.
Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Petugas pengamanan melakukan upaya pencegahan dengan mengalihkan agar suporter tidak masuk ke lapangan dan mengejar pemain.
Petugas melakukan tembakan gas air mata karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu diduga telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan pemain dan ofisial.
Baca Juga : Lima Warga Blitar Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan Malang, Ini Identitasnya