Esposin, SOLO—Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) sudah dalam proses pencairan pada awal semester baru ini. Anggaran yang digelontorkan untuk membantu siswa SD dan SMP di Kota Solo itu mencapai Rp 11 miliar.
Ditemui Esposin di SMP Muhammadiyah 6 Solo, Rabu (7/8/2024), Kabid SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Abi Satoto mengatakan tidak ada perubahan mendasar dalam penyaluran BPMKS tahun ini.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Seperti tahun sebelumnya, BPMKS memenuhi kebutuhan personal siswa seperti seragam sekolah, tas, sepatu, alat tulis, dan lainnya. Namun, Abi mengatakan ada sedikit penyesuaian yakni dengan menyediakan katalog produk di laman resmi. Tertulis di laman tersebut ketersediaan produk sehingga siswa bisa mengetahui secara realtime.
“Hanya mungkin ada perbedaan sedikit, barang yang dipilih siswa itu lebih jelas, penawarannya lebih jelas. Kalau dulu itu kan cuma berupa [file] pdf, kalau ini ada web sendiri yang dipakai untuk melihat produk itu,” kata dia.
Dia mengatakan siswa yang menerima bantuan tinggal membelanjakan di laman yang sudah disediakan. Siswa juga diberikan keleluasaan untuk mengganti produk pilihan jika memang tidak cocok.
“Anak tetap ada keleluasaan misalnya sudah telanjur beli, tapi ukuran kurang pas itu bisa ditukar. Kami sudah negosiasi dengan penyedia untuk bisa ditukar,” kata dia.
Dia mengatakan anggaran yang dikeluarkan untuk BPMKS total kurang lebih Rp11 miliar. Anggaran tersebut dibagi untuk SD dan SMP di Kota Solo.
Sedangkan distribusinya per siswa jenjang SD mendapatkan Rp450.000 dalam satu tahun. Sedangkan untuk siswa SMP Rp600.000. Dia mengatakan saat ini sudah dilakukan proses pencairan.
Dia mengatakan sempat ada wacana penyaluran bantuan BPMKS dikirim langsung ke penerima. Namun, wacana itu urung dilakukan lantaran terkendala dengan biaya jasa pengiriman atau ongkos kirim (Ongkir). Abi khawatir biaya Ongkir dibebankan ke penerima malah akan mengurangi besaran bantuan per anak.
Mengutip laman surakarta.go.id, pendanaan BPMKS bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Lalu penetapan anggaran disesuaikan dengan data warga miskin (gakin) dari Dinas Sosial Kota Solo.
BPMKS diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga yang kurang mampu dalam pemenuhan perlengkapan sekolah sehingga turut menghapuskan angka putus sekolah Kota Solo.