SEMARANG-Mahasiswa Semarang kembali turun ke jalan, menggelar demonstrasi menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Demo dimulai dari depan patung Pangeran Diponegoro, kampus Undip, Peleburan, Kamis (15/3/2012), dilanjutkan di depan kantor DPRD Jateng Jl Pahlawan.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang menuntut Presiden SBY dan Boediono mundur bila tetap memaksakan kenaikan BBM.
“Bila pemerintah tetap menaikkan BBM, kami menuntut Presiden SBY dan Boediono turun,” kata koordinator aksi, Nurcholis dalam orasinya.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, lanjut dia, hanya akan menambah penderitaan terhadap rakyat kecil, karena dipastikan harga kebutuhan pokok ikut melambung.
”Kami akan menggalang massa lebih banyak untuk demonstrasi menolak kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat ini,” tandasnya.
Dalam tuntutannya, pengunjuk rasa dari HMI juga meminta pemerintah segeramelaksanakan pemberantasan korupsi secara massif, serta melakukan penyitaan aset dan harta para koruptor. Jalannya aksi mendapatkan penjagaan ketat dari puluhan aparat kepolisian berpakaian seragam dan preman yang berada di sekitar kantor Gubernuran dan DPRD Jateng.
Setelah membacakan tuntutan pengunjuk rasa membubarkan diri.
Sebelumnya puluhan mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Walisongo, Semarang juga turun ke jalan, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.