Esposin, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan Kapolri untuk mengusut tuntas tragedi pertandingan tinju yang berujung kericuhan di Nabire, Papua Barat. Polisi diminta mengusut tuntas kerusuhan yang mengakibatkan 19 orang tewas.
"Kita berduka. 18 penonton tewas di Papua. Saya sudah instruksikan Polri untuk menangani secara tuntas," ujar SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono, Senin (15/7/2013) malam.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
SBY mengatakan jika dalam pertandingan berujung kerusuhan itu ada yang salah, pihaknya meminta Polri untuk tegas dan memberi sanksi. Dalam tweetnya, SBY juga meminta agar pertandingan yang mendatangkan banyak penonton, pengamanan harus diutamakan.
"Polri harus mengawasi izinnya dan berikan pengamanan dalam pertandingan yang banyak penonton," tandas SBY.
Sementara, hingga Senin malam, korban tewas bertambah menjadi 19 orang. Dilansir Nabire.net, selain korban tewas, ada 31 orang yang masih kritis dan menjalani perawatan di RS pemerintah setempat.
Peristiwa berdarah ini terjadi di akhir pertandingan tinju di GOR Kotalama, Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) malam.
Diduga pendukung petinju yang kalah tak terima. Petinju Alpius Rumkoren menang atas Yulianus Pigome dengan kemenangan angka.
Saat penyerahan piala kepada Alpius, massa yang diduga pendukung Yulianus mengamuk, menyerbu ke arah pendukung Alpius, dan melempar kursi. Karena panik penonton yang berjumlah kurang lebih 1500 orang, berhamburan keluar yang mengakibatkan saling injak sesama penonton yang lain.
Akibatnya 18 orang meninggal dunia dan 34 orang mengalami luka-luka. Salah satu korban adalah ibu hamil berusia 8 bulan.