Grobogan (Esposin)--Tingginya tingkat pengangguran di kalangan anak muda Indonesia menjadi salah satu pemicu persoalan sosial di Indonesia. Bahkan laporan BPS menyebutkan jumlahnya pengangguran kelompok usia 15-24 tahun mencapai 52 persen dari total jumlah pengangguran di Indonesia.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Hal ini disampaikan Manajer Program Unit Plan Indonesia program unit Grobogan, Lukas Kristian saat peluncuran program pemberdayaan ekonomi kaum muda atau youth economic empowerment (YEE) di Gedung Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (9/11/2011).
Dicontohkan Lukas, di Kabupaten Grobogan data tahun 2010 terdapat kaum muda (15-29 tahun) yang mendominasi angkatan kerja di Kabupaten tersebut yaitu, 331.000 orang atau sekitar 35 persen.
“Namun di sisi lain angka pengangguran di Grobogan masih cukup tinggi mencapai 4,4 persen dengan lebih dari 50 persen penyerapan tenaga kerja masih di sektor pertanian tanaman pangan,” paparnya.
Oleh karena itu, tambah dia, Plan Indonesia sebagai lembaga kemanusiaan terus mendorong kaum muda khususnya perempuan untuk mendapatkan akses ke lembaga keuangan dan pekerjaan formal serta mengembangkan kewirausahaan.
“Targetnya membantu akses 4.000 calon wirausaha muda ke lembaga keuangan mikro dan 1.000 orang muda mendapat pekerjaan,” paparnya.
Terpisah Direktur eksekutif Indonesia Bussines Links (IBL), Yanti Triwadianti mengatakan, sejak mulai dirintis di Kabupaten Grobogan Mei 2011, program YEE sudah melakukan pelatihan kompetensi dasar di lima desa.
“Lima desa tersebut yakni, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo, Jumo, Kalimaro dan Padas (Kecamatan Kedungjati) serta Sendangharjo (Kecamatan Karangrayung),” paparnya.
Sementara Sekda Grobogan Drs H Sutomo HP menyambut baik peluncuran program yang diharapkan akan mengurangi angka pengangguran di kalangan kaum muda.
“Untuk mengatasi pengangguran memang dibutuhkan peran serta pihak di luar pemerintah,” tandasnya.
(rif)