Esposin, JAKARTA -- Puluhan tahun mengabdi sebagai anggota TNI, Marsekal Madya (Pur) TNI Henri Alfiandi tergelincir saat sudah purna tugas.
Purnawirawan jenderal TNI AU yang menjabat Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) itu menjadi tersangka kasus suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Ia menjadi satu dari empat orang yang ditangkap aparat KPK dalam operasi tangkap tangan pada Selasa (25/7/2023).
Berikut profil Henri Alfiandi, seperti dikutip Esposin dari laman resmi Mabes TNI, Kamis (27/7/2023).
Marsekal Madya TNI (Purn.) Henri Alfiandi lahir pada 24 Juli 1965.
Henri merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini sebelum menjadi Kepala Basarnas adalah Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU).
Riwayat Pendidikan
Henri Alfiandi menempuh pendidikan dasar di SD Angkasa 1 Lanud Iswahjudi dan lulus tahun 1979.Ia lantas melanjutkan studi ke SMPN 1 Maospati dan berlanjut ke SMAN 1 Madiun (lulus tahun 1985)
Henri kemudian mengikuti seleksi AAU tahun 1988 dan dinyatakan lulus.
Sebagai anggota TNI AU, Henri mengikuti pendidikan sebagai pilot di Sekolah Penerbangan TNI AU (1990).
Sembilan tahun kemudian ia mengikuti Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (1997) dan lanjut ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) di Bandung, Jawa Barat.
Sebagai anggota TNI AU, Henri mengikuti pendidikan sebagai pilot di Sekolah Penerbangan TNI AU (1990).
Pendidikan Kejuruan
Sekolah PARA Dasar (1986)Penataran P4 (1987)
Sussarcap Tahap I (1989)
Comercial Pilot's Licience Course (1990)
Sekolah Penerbang TNI AU (1990)
Latihan Dasar Survival (1990)
Transisi A-4 Skyhawk (1991)
Sekolah Terbang Layang (1992)
Element Lead Course A-4 (1993)
FSO Course Bangladesh (1994)
Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU (1995)
Dik Konversi Hawk 100/200 (1997)
HAWK 100/200 IP CRS (1998)
Combine Weapon Instructur Course (1999)
SUS TARDAN (2003)
Deutsch Sprache (Jerman) (2006)
Sus Opsgab TNI (2007)
Sus Intel Strat (2008)
Sus Athan RI (2009)
Tanda Pangkat
26—07—1988: Letnan Dua01—04—1992: Letnan Satu
01—10—1994: Kapten
01—10—1999: Mayor
01—10—2003: Letnan Kolonel
01—10—2008: Kolonel
20—08—2015: Marsekal Pertama TNI
24—09—2018: Marsekal Muda TNI
04—02—2021: Marsekal Madya TNI
Riwayat Jabatan
26—07—1988: Pa Dp Gubernur AAU01—05—1990: Pa Anggota Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin
01—04—1995: Danflight Ops "A" Skadud 12 Lanud Pekanbaru
01—07—1995: Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin
01—06—1996: Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto
06—07—1997: Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru
21—05—1999: Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru
29—11—2002: Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru
25—08—2004: Kadisops Lanud Pekanbaru
21—11—2005: Pamen Lanud Pekanbaru (Dik Sesko Banding Jerman)
14—05—2007: Dostun Gol VII Seskoau
20—09—2007: Dostun Gol IV Seskoau
29—05—2009: Pamen Mabes TNI (Untuk Atud RI di Washington DC USA)
10—05—2010: Atase Udara RI KBRI USA
12—09—2011: Pamen Bais TNI
24—09—2012: Paban I/Renstra Srenau
30—11—2012: Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI)
24—09—2013: Paban III/Intelud Spamau
29—08—2014: Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA)
25—07—2015: Danlanud Roesmin Noerjadin
25—04—2017: Kaskoopsau I[3]
24—09—2018: Pangkoopsau II[4]
14—08—2019: Danseskoau
26—05—2020: Asops Kasau
04—02—2021: Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)