SOLO--Sihono, 56 dan istrinya, Warsi, 60, kaget bukan kepalang setelah mengetahui kabar bahwa putra keempat dari lima orang anaknya, Anggri Pamungkas, 19, ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Bloyang, Belimbing, Melawi, Kalimantan Barat, Sabtu (22/9/2012) lalu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pasangan suami istri warga Batikan RT 001/RW 003, Bumi, Laweyan, Solo itu hingga saat ini tak mengetahui kabar terkini anaknya itu. Saat ditemui wartawan di rumah, Minggu (23/9.2012), Sihono mengatakan kali pertama tahu kabar putranya yang baru lulus SMK itu dari tetangganya yang kebetulan menonton berita penangkapan Anggri di televisi, Minggu pagi. Anggri pergi ke Kalbar pamit kepada orangtuanya ingin bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit.
Ia menetap di rumah saudara jauhnya. Kendati mengetahui putranya telah ditangkap polisi terkait dugaan keterlibatannya dengan jaringan teroris, tetapi Sihono dan Warsi yakin anak mereka itu bukan teroris.
“Dia itu sering menyuruh saya salat. Ia memang anak yang rajin sembayang. Mengenai kegiatan di luar rumah saya tak tahu banyak. Kalau orang rajin salat kan bukan berarti teroris,” ungkap Sihono.