Esposin, JAKARTA -- Pemerhati terorisme Nasir Abbas berpendapat kelompok teroris adalah pihak yang bertanggungjawab karena telah mengidentikan ajaran Islam dengan terorisme.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Merekalah [teroris] yang menggunakan nama Islam untuk kepentingannya," kata Nasir Abbas dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Menurut Nasir Abbas jika para teroris tersebut dalam menjalankan aksinya tidak mengatasnamakan agama Islam, maka tak ada stereotipe terhadap Islam. "Begal dan perampok, mereka tidak menggunakan nama agama," katanya.
Nasir Abbas menuturkan para teroris menyebarkan pemahaman bahwa tindakannya sesuai dengan perintah hadis. "ISIS membakar dan menggorok seseorang. Apakah itu cara Islam dan jangan sampai kita terpengaruh dan menyetujui perbuatan ISIS itu," katanya.
Sementara itu, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irfan Idris meminta kepada seluruh pihak duduk bersama untuk memperkuat persamaan dan memperkecil perbedaan dalam upaya mencegah terorisme dan radikalisasi.
"ISIS sudah ada di Indonesia mungkin baru kulitnya. Militansi sudah ada," katanya.