Esposin, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menggandeng seluruh penegak hukum dari dalam dan luar dalam dan luar negeri untuk melacak adanya anak-anak asal Indonesia yang dilatih oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala BIN, Marciano Norman, mengatakan pihaknya masih harus memastikan apakah anak-anak yang ikut dalam latihan militer bersama ISIS berasal dari Indonesia. BIN lebih hati-hati menanggapi pelatihan tersebut karena melibatkan anak-anak di bawah umur.
“Karena mereka masih anak-anak, kami harus lebih hati-hati sebelum mengeluarkan pernyataan sehingga kami tidak salah langkah,” kata Marciano Norman di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Marciano Norman menuturkan saat ini BIN telah menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Polri, Kementerian Luar Negeri, dan otoritas keamanan di luar negeri untuk mendapatkan informasi tersebut.
Sebelumnya, beredar video yang berisi pelatihan perang ISIS dengan peserta anak-anak yang diduga berasal dari Indonesia. Video tersebut sempat dihapus oleh pihak YouTube, tetapi kembali diunggah dengan judul Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah.
“Video itu sudah tidak beredar, dan situs yang menyebarkannya pun sudah di-block,” ujar Marciano Norman.
Video itu sendiri diproduksi oleh Al Azzam Media yang merupakan Divisi Media Khilafah Islamiyah berbahasa Melayu. Selain menampilkan pelatihan militer kepada anak-anak, video itu juga menayangkan beberapa pernyataan dari anak-anak yang mengikuti pelatihan tersebut.