Semarang - Setelah diresmikan penggunaannya tahun 2009, Terminal Mangkang Semarang mangkrak. Kesal karena pengoperasiannya tak jelas, massa menyegel terminal tersebut.
Penyegelan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (15/4). Massa dari buruh, mahasiswa, dan aktivis sosial itu menempelkan kertas putih bertulis "Disegel, dibuka untuk rakyat" di pintu lobi terminal.
Promosi Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Lagi untuk Pengguna Setia Super Apps BRImo
Selain itu, massa juga menutup pintu lobi dengan spanduk warna merah. Sementara, poster digeletakkan begitu saja di lantai.
"Kalau tidak segera dioperasikan, biar tempat ini digunakan untuk rakyat saja," kata aktivis Yayasan Wahyu Sosial (Yawas), Khotib Sonhaji.
Pengerjaan terminal yang berada di perbatasan Semarang-Kendal itu menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar. Rencanaya, terminal itu dioperasikan menjelang Lebaran 2009 tapi gagal. Meski belum terpakai, beberapa bagian termianl rusak.
Beberapa saat kemudian, Kepala Dishubkominfo Semarang, Gurun Rasyid Moko, datang. Di hadapan pendemo, Gurun mengaku telah berkoordinasi untuk mengoperasikan terminal. "Paling tidak Mei mendatang," katanya.
"Kami harus memperbaiki sarana seperti saluran air dan beberapa bagian yang rusak dulu," tambahnya.
dtc/ tiw