Esposin, JOGJA -- Alat deteksi dini Covid-19 murah bikinan Universitas Gadjah Mada atau UGM, GeNose C19, ternyata melalui berbagai proses sebelum didistribusikan Kamis (31/12/2020).
Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Hilmy Muhammad, melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Jumat (1/1/2021), mengatakan GeNose C19 tidak hanya mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut dia, kehadiran alat deteksi Covid-19 murah ini juga dipadukan dengan usaha batin atau laku batin.
Setop Mengucilkan! Stigma Negatif dari Tetangga Bikin Kasus Covid-19 Menyebar Cepat
Sebelum penyerahan alat deteksi Covid-19, GeNose C19, kepada beberapa lembaga di UGM Science Techno Park, Kalasan, Sleman, DIY, ada simaan Alquran.
“Saya senang sekali, sebelum acara launching GeNose, ada simaan Alquran. Ini merupakan kolaborasi luar biasa agar kita bisa menjaga jasmani dan rohani, menjaga kebersihan lahir dan batin. Kolaborasi inilah yang khas Indonesia, manusia Indonesia seutuhnya,” kata salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak tersebut.
Hilmy memberi apresiasi atas karya civitas UGM tersebut. GeNose C19 merupakan alat deteksi dini Covid-19 melalui embusan napas. Harga tes Covid-19 dengan GeNose lebih murah dari biasanya. Adapun biaya yang dipatok mulai Rp15.000 hingga Rp25.000 per sekali tes.
Aturan Baru, Bikin dan Perpanjangan SIM Bisa Gratis Untuk Kalangan Ini
100-an Alat Diproduksi
“Kita apresiasi upaya UGM yang telah mengkolaborasi penelitian-penelitian yang luar biasa sehingga bisa membuat alat ini. Terima kasih kepada UGM yang telah berupaya membuat alat GeNose C19,” kata pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini.Sejauh ini, 100-an unit GeNose C19 telah diproduksi. Alat deteksi dini Covid-19 ikinan UGM ini didistribusikan kepada sejumlah pihak, seperti rumah sakit, instansi pemerintah, TNI, dan Polri.
Selain itu, untuk lembaga pendidikan, Pondok Pesantren Krapyak Jogja menjadi yang pertama mendapatkannya. Sejak mendapatkan izin edar, GeNose C19 sudah dipesan lebih dari 10.000 unit dari dalam maupun luar negeri.
Optimistis di Tahun Baru, Begini Prediksi Ekonomi Solo dan Sekitarnya
Gus Hilmy mengaku akan mengomunikasikan alat deteksi Covid-19 buatan UGM ini kepada stakeholders Kementerian Kesehatan agar bisa lebih baik dan lebih berkembang lagi.
Diberitakan Esposin sebelumnya, Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan izin edar alat tersebut telah keluar pada Kamis (24/12/2020).
“Nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15.000 sampai Rp25.000. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar dua menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya,” ujarnya seperti dilansir Detik.com, Sabtu (26/12/2020).