Esposin, JAKARTA – Sosok ulama kondang Syekh Ali Jaber wafat pada Kamis (14/1/2021). Kabar tentang meninggalnya sosok pendakwah kelahiran Madinah, Arab Saudi ini menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Selama ini Syekh Ali Jaber dikenal sebagai dai yang hafal Alquran di Indonesia. Dia pun giat berdakwah ke berbagai kota di Indonesia sejak hijrah dari Arab Saudi pada 2008.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Syekh Ali Jaber Pernah Berwasiat Ingin Dimakamkan Di Lombok
Ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 itu bernama lengkap Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Dia besar di keluarga yang religius. Ayahnya sangat tegas dan tak segan memukulnya jika tidak menjalankan salat ketika masih kecil.
Di usia yang masih belia, yakni 11 tahun, dia telah khatam menghafal Alquran. Dia juga telah memulai berdakwah di berbagai masjid di Madinah berkat dorongan sang ayah untuk menimba ilmu agala dan Alquran.
Kisah Dukun Cabul di Wonogiri: Dulu Dicabuli, Kini Jadi Tersangka Pencabulan
Cinta Lombok
Dia menempuh pendidikan jenjang formal dan non-formal di Madinah. Sampai akhirnya dia hijrah ke Indonesia pada 2008 untuk melanjutkan pesan sang ayah menyebarkan Islam.Pada 2008, Syekh Ali Jaber datang ke Lombok, NTB, untuk bertemu dengaan saudaranya dan berlibur. Dia pun mendapat sambutan hangat dari warga setempat meski belum bisa berbahasa Indonesia. Bahkan dia sempat bermain bola bersama warga lokal dan mendapat julukan Ali Zidane karena dianggap mirip dengan pesepak bola Zinedine Zidane.
Lantaran merasa betah, dia pun menikahi seorang wanita asli Lombok bernama Umi Nadia. Dari pernikahan itu dia mendapatkan seorang putra bernama Hasan. Dia agaknya sangat mencintai Lombok, bahkan berwasiat ingin dimakamkan di sana. Dia mengatakan kakeknya mati syahid melawan penjajah Jepang di Lombok.
Langgar Aturan, Hajatan di Karangpandan Dibubarkan Satpol PP Karanganyar
Pada 2011, Syekh Ali Jaber resmi menjadi warga negara Indonesia. Sejak saat itu dia sangat giat melakukan syiar dakwah Islam di Indonesia. Dia berdakwah ke berbagai daerah sampai akhirnya tampil sebagai penceramah di televisi swasta.
Salah satu program kajian yang menampilkan Syekh Ali Jaber adalah Damai Indonesiaku di TV One. Selain itu dia juga kerap tampil sebagai juri program tahfizul quran Hafiz Indonesia di RCTI. Selama berdakwah dan membimbing para calon penghafal Alquran, Syekh Ali Jaber menunjukkan sikap yang lemah lembut dan bersahaja. Dia tidak pernah membentak atau berkata kasar kepada lawan bicaranya.
Berhati Lembut
Dia juga agaknya tidak pernah menaruh dendam. Buktinya, dia justru mendoakan dan memaafkan tiga orang yang mencuri mobilnya pada Agustus 2016 lalu.Ulama yang satu ini juga sempat menjadi korban penusukan saat berdakwah di Bandar Lampung pada September 2020 lalu. Dia mengalami luka ringan di bahu kanan akibat menangkis serangan pelaku.
Meskipun terluka, dia tetap memaafkan dan mendoakan kebaikan bagi pelaku. Dua bulan berselang, Syekh Ali Jaber mengabarkan kondisinya yang positif terinfeksi Covid-19.
Divaksin Covid-19, Kapolresta Solo: Saya Senang, Bugar Sekali
Kondisinya sempat kritis akibat penyakit itu saat menjalani perawatan di rumah sakit sejak Desember 2020. Saat kondisinya beranngsur pulih, dia pun mengingatkan masyarakat untuk menjaga iman, imun, dan aman untuk melawan Covid-19.
Sampai akhirnya dia dinyatakan negatif Covid-19 dan tutup usia pada Kamiss (14/1/2021) di RS YARSI Cempaka Putih, Jakarta.
Selamat jalan Syekh Ali Jaber....