news
Langganan

Survei IndEX: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi, Capai 51,1% - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 17 Januari 2024 - 15:00 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah relawan mengacungkan dua jari saat Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023). Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo - Gibran Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup suara minimal 60 persen di Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/Spt.

Esposin, SOLO -- Hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabiltas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai angka 51,1% pada periode awal Januari 2024.

Disusul Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 22,3%/. Sementara Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menyusul dengan persentase 18,6%. Sisanya sebanyak 8,1% responden survei menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Advertisement

"Elektabilitas Prabowo-Gibran stabil dan mencapai 51,1%, sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud saling berkejaran di posisi bawah," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Vivin mengatakan angka tersebut tidak banyak berubah dari survei pada November dan Desember 2023 dengan elektabilitas di atas 50%. Saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Prabowo-Gibran baru mencatatkan elektabilitas sebesar 43,8%.

Jika tidak ada perubahan yang signifikan, Pilpres 2024 diprediksi akan berlangsung dalam satu putaran.

Advertisement

Menurut Vivin, dibandingkan kedua pasangan yang lain, pasangan Prabowo-Gibran bisa dikatakan yang paling aman.

"Pasangan dengan nomor urut dua tersebut berhasil menjaga kesolidan basis pendukungnya, bahkan naik tipis dalam dua bulan," kata Vivin sebagaimana dilansir Antara. 

Sebelumnya, Prabowo-Gibran bahkan mengalami lonjakan elektabilitas, dari sebelumnya masih berkisar 40%.

Advertisement

"Jika ditarik ke belakang lagi, elektabilitas Prabowo masih di bawah 30% pada Agustus 2023, bersaing ketat dengan Ganjar dalam simulasi banyak nama," ujarnya.

Elektabilitas keduanya sama-sama meningkat ketika sudah mendapatkan pasangan cawapres, menjelang masa pendaftaran Pilpres 2024.

"Tetapi hanya dalam sebulan kemudian, Prabowo-Gibran melejit, sedangkan Ganjar-Mahfud justru melorot," lanjut Vivin.

Kehadiran sosok cawapres membuat publik bisa mengerucutkan pilihan dan menilai secara pasangan calon secara lebih jelas.

"Hasilnya, Prabowo-Gibran berhasil menyerap dukungan terbesar, dan terus meningkat hingga menembus batas aman 50%" terang Vivin.

Digelarnya Debat Capres-Cawapres 2024 oleh KPU makin menegaskan pilihan publik terhadap Prabowo-Gibran.

Sebaliknya dengan Ganjar-Mahfud, yang elektabilitasnya turun lagi seperti pada saat Ganjar belum dipasangkan.

Sementara itu dukungan terhadap Anies-Muhaimin cenderung landai, padahal pasangan tersebut yang paling awal dideklarasikan, jauh sebelum masa pendaftaran Pilpres 2024.

Turunnya performa Ganjar-Mahfud menciptakan dinamika pada kedua pasangan tersebut, serta para pemilih yang menentukan pilihan (swing voters). Persaingan pun terjadi antara kedua pasangan untuk memperebutkan peringkat kedua.

"Kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud sudah mengubur harapan bisa menang pada pencoblosan 14 Februari 2024, dan mendorong wacana pemilu bisa berjalan dalam dua putaran," kata Vivin.

Kedua kubu pun mulai memunculkan wacana koalisi Anies-Ganjar untuk menghadapi putaran kedua.

Dengan mulai stabilnya elektabilitas antara ketiga pasangan, peluang tersebut semakin mengecil.

"Kubu Prabowo-Gibran juga masih perlu menambah dukungan terutama dari swing voter, jika ingin memastikan Pilpres selesai dalam satu putaran," tuturnya.

Survei Index Research dilakukan pada 3-9 Januari 2024 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif