JAKARTA--Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, mengatakan bahwa pencarian alat perekam penerbangan (blackbox) yang berwarna oranye pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, hanya berdasarkan warna.
"Kotak hitam punya sinyal disebut finger, jika pesawat jatuh ke laut akan berbunyi dan akan ketahuan, tapi di darat pencariannya hanya berdasarkan warnanya," katanya di Base Ops Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/5/2012).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Tatang menyebutkan, baterai finger mampu bertahan selama enam tahun, sedangkan jika jatuh kelaut dan terus berbunyi, maka bertahan selama sebulan.
Ia menegaskan, tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) gabungan akan terus mencari kotak hitam karena menjadi kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.
Sejauh ini, kotak hitam Sukhoi belum ditemukan, dan tim di lapangan terus mengevakuasi potongan-potongan tubuh korban dan berbagai barang mereka yang dapat mengidentifikasi korban.
Hingga saat ini sudah 27 kantung jenazah dievakuasi dari Cijeruk Bogor ke Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur. untuk diidentifikasi.
Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia tersebut mengalami kecelakaan dalam penerbangan promosi pada Rabu (9/5/2012).