Esposin, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kembali ekspor minyak goreng.
Pembukaan kembali ekspor minyak goreng itu dinyatakan Jokowi melalui siaran pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Menurut Jokowi, dirinya kembali membuka ekspor minyak goreng karena pasokan di pasar melimpah pada bulan ini.
"Berdasarkan pengecekan langsung di lapangan dan juga laporan yang saya terima. Alhamdullilah pasokan minyak goreng terus bertambah," ujar Jokowi.
Baca Juga: Larangan Ekspor Minyak Goreng, Stok Melimpah, Harga Belum Tentu Turun
Presiden menjelaskan, pengambilan keputusan tersebut didasari karena pasokan minyak goreng yang mencapai 194.000 ton.
Saat menutup keran ekspor minyak goreng pada 28 April lalu, pasokan nasional per Maret 2022 hanya mencapai 64.500 ton.
Baca Juga: Airlangga: Larangan Ekspor Minyak Goreng Berlaku, Pengawasan Diperketat
Sebelumnya, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai keputusan pemerintah melarang ekspor migor efektif lantaran urusan ekspor merupakan kewenangan pemerintah.
Namun, dia tidak yakin bila tujuan pelarangan ekspor dapat membuat harga minyak goreng terjangkau. Apalagi, bahan baku minyak goreng dan minyak goreng bukanlah milik pemerintah melainkan milik swasta.
Menurut Piter, pihak swasta akan menetapkan harga yang terbaik untuk mereka.
Baca Juga: Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Harga Turun?Begini Penjelasannya
“Kalau menurut mereka itu harganya sekian, ya mereka itu menjualnya segitu. Dan kalaupun pemerintah melarang seperti dulu dengan melakukan Harga Eceran Tertinggi [HET], yang terjadi adalah kelangkaan karena akan terjadi penyelewengan di pasar. Supply dalam negeri akan berlimpah iya, pemerintah berharap harganya turun, belum tentu,” ujarnya.
Dia mengatakan minyak goreng sebetulnya sudah tidak langka saat ini. Yang langka itu kata dia, adalah minyak goreng yang harganya dipaksa murah.