Solo (Espos)--Kota Solo dan Somalia sepakat melakukan kerja sama perdagangan dan pengembangan industri kerajinan sarung goyor.
Somalia pun dipastikan bakal melakukan order sarung goyor yang diproduksi perajin di wilayah Pasar Kliwon Solo, pada kisaran angka 5 juta pieces atau rata-rata 400.000 pieces per bulannya. Pada tahap trial, order dilakukan sebanyak 30.000 pieces terlebih dahulu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Sementara itu, Jumat-Sabtu (6-7/8) akhir pekan lalu, Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendagri), Mahendra Siregar bersama Duta Besar Somalia Muhamud Olow Borow menemui Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan survei ke kantong-kantong produksi sarung goyor tersebut.
Sepekan sebelum kunjungan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah mensurvei ke wilayah Pasar Kliwon. “Yang baru kami survei di Pasar Kliwon ada tiga perajin. Kami akan cek lagi pastinya berapa, tetapi tahun 1980-an, ada ratusan perajin yang tersebar di beberapa kelurahan seperti Pasar Kliwon, Sangkrah, Semanggi dan Joyosuran, ” ujar Jokowi
Sehingga, Jokowi menegaskan, bahwa saat ini kapasitas produksi sarung goyor di Pasar Kliwon dimungkinkan belum mampu memenuhi order sebanyak itu. “Sehingga, perlu diperhatikan juga, bahwa Soloraya tidak hanya Solo, tetapi ada Gombang, Klaten dan Sragen yang juga memiliki potensi sama untuk bisa memproduksi sarung goyor tersebut,” tutur Jokowi, saat ditemui Espos di sela-sela pertemuan, Jumat.
Sementara Muhamud menyampaikan, produk sarung goyor sangat diminati masyarakat Somalia terutama untuk kalangan menengah ke atas.
haw