Kritik aksi konvoi sepeda dan polemik alat peraga kampanye juga menghiasi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini. Berikut rangkumannya;
Polres Klaten akan Periksa 17 Honorer
Polres Klaten bakal memanggil belasan tenaga honorer K2 yang diduga memanipulasi data untuk mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013. Pemanggilan itu sebagai tindak lanjut laporan dari Aliansi Rakyat Anti Korupsi Klaten (ARAKK) pada pertengahan Mei lalu.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Danu Pamungkas, mengatakan telah meminta data tenaga honorer yang diduga memanipulasi data tersebut ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten.
Baca Juga: Pekan Ini, Polres Klaten Panggil Belasan K2
AKSI BERSEPEDA: Dinilai Arogan, Konvoi Sepeda Dikritik Warga
Gerakan bersepeda massal yang digelar Solo Last Friday Ride (SLFR) menuai kritikan warga Solo. Kegiatan yang dilakukan setiap Jumat malam di akhir bulan ini dianggap mulai arogan karena menyikut hak pengguna jalan lain.
Pantauan Esposin, Jumat (30/5) malam. Ribuan pesepeda menggelar aksinya di depan Stadion Manahan hingga Ngarsopuro melalui Jl. Slamet Riyadi. Tak jarang, peserta konvoi sepeda memenuhi hampir seluruh badan jalan. Kondisi itu tak pelak menimbulkan kemacetan dan amarah pengguna jalan lain.
Curi Start, APK bakal Diturunkan Paksa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo menilai alat peraga kampanye (APK) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang sekarang dipasang di berbagai tempat ilegal atau melanggar aturan hukum. Hal itu karena pemasangan APK pilpres baru diperbolehkan mulai Rabu (4/6).
KPU pun menyatakan tak segan-segan meminta petugas terkait, yakni Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menurunkan paksa APK yang pemasangannya mencuru start ini.