Esposin, KARANGANYAR--Ulasan tentang terungkapnya kasus kejahatan seksual berupa pencabulan terhadap enam santriwati sebuah pondok pesantren di Desa/Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (7/9/2023).
Diberitakan Solopos hari ini, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu saat dimintai konfirmasi wartawan di Karanganyar melalui sambungan telepon membenarkan adanya kasus tersebut. Kasus tersebut tengah ditangani Polda Jateng. ”Ada lima santriwati yang menjadi korban. Mereka dari Karanganyar dan Wonogiri,” kata dia, Rabu (6/9/2023).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Dia mengatakan penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang terdiri atas pelapor, korban lima orang di mana satu korban belum dapat dimintai keterangan, orang tua korban, guru BK, dan terlapor. Dari kasus ini, Polda menahan seorang pimpinan ponpes. Dia mengatakan proses kegiatan di ponpes hingga kini masih berjalan seperti biasa.
Para santri tersebut saat ini mendapat pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karanganyar. Ketua Divisi Pelaporan dan Pendampingan P2TP2A Karanganyar, Anastasia Sri Sudaryatni mengatakan para korban merupakan warga Jatipuro dan Matesih, Karanganyar. Kemudian ada juga santriwati asal Wonogiri. Mereka berusia 15-18 tahun. ”Kami lakukan pendampingan ke korban sejak pemeriksaan di Mapolres Karanganyar pada Senin,” katanya, Rabu.
Dia mengatakan polisi telah melakukan visum terhadap para santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual tersebut. Dari pemeriksaan visum diperoleh hasil adanya tanda kekerasan seksual yang dialami para korban. Kasus pelecehan seksual itu sendiri terbongkar dari curhatan seorang korban ke teman dekatnya. Dalam curhatan itu, korban mengaku menerima tindakan tak senonoh dari seorang guru yang diketahui menjadi pimpinan di ponpes setempat dan berinisial AB, 40.
Pecas Ndahe, Bangun Kelucuan dari Kampus
Waktu itu, tahun 1989, lingkungan kampus Jurusan Seni Rupa, Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sangat cair dan guyub. Tidak ada sekat antara mahasiswa junior dan senior. Bahkan dosen pun ikut membaur. Mereka berkawan begitu saja.Kalau sudah kumpul, seakan tidak pernah kenal waktu. Ketika nongkrong itu, kreativitas anak-anak seni rupa terlihat. Salah satunya main-main alat musik seperti gitar. Tentu sambil main lagu. Namun karena mahasiswa seni itu terkenal nyeleneh dan slengekan, lagu itu dibuat lucu. Suasana tongkrongan pun penuh kelakar.
Untuk menampung kreativitas dan hasrat bermusik anak-anak seni rupa, dibentuklah grup musik bernama Suku Apakah. Grup tumbuh menjadi dua, Suku Apakah Senior dan Suku Apakah Junior. Mereka kebanjiran job, dan mulai muncul gesekan lantaran masalah uang. Gitaris sekaligus Presiden Pecas Ndahe, Ahmad Nurul mengingat momen itu. Grup musik komedi Suku Apakah dibubarkan secara baik-baik lantaran sudah keluar dari tujuan awal yakni menampung kreativitas mahasiswa, namun malah bernuansa bisnis.
Namun mereka tidak bisa berhenti bermusik. Mahasiswa yang suka bermusik dan berkomedi itu akhirnya membentuk grup baru. Dua diantaranya Pecas Ndahe dan Teamlo. “Akhirnya dibentuk Pecas Ndahe pada tanggal 5 September 1993,” kata Nurul ketika berbincang dengan Espos di rumahnya, Rabu (6/9/2023).
Kemendag Akui UMKM Terancam
JAKARTA—Pemerintah bakal menata perdagangan di social commerce seiring rencana TikTok melakukan investasi jumbo di Indonesia senilai US$10 miliar atau setara Rp152,52 triliun. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas tak menampik kekuatan social commerce, seperti TikTok Shop sangat besar, bahkan melebihi e-commerce pada umumnya.“TikTok itu benar, ya socio commerce, keuangan, perdagangan, media sosial, waduh jadi satu. Itu kalau enggak diatur collapse [UMKM dan e-commerce] betul,” ujar Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di gedung parlemen, Senin (4/9/2023).
Oleh karena itu, Zulhas mengatakan social commerce bakal diatur lebih detail dalam perubahan Permendag No. 50/2020 tentang Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). Saat ini, perubahan beleid itu dalam harmonisasi antarkementerian dan lembaga sejak 1 Agustus 2023.
“Karena TikTok ini luar biasa, dia [TikTok] mau investasi tahun depan rencananya US$10 miliar [Rp152,52 triliun, asumsi kurs Rp15.252 per US$] karena pangsa kita kan besar. Maka tidak ada pilihan, kami harus tata,” ungkap dia.
Sinyal Yenny Wahid untuk Prabowo
JAKARTA—Suara warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin masih menarik para calon presiden (capres) dalam upaya mencari dukungan. Padahal, Pengurus Besar NU (PBNU) telah menolak upaya para calon membawa nama NU.Keputusan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan memantik dugaan koalisi tersebut hendak menarik suara Nahdliyin. Belakangan, putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, bertemu Prabowo Subianto.
Rabu (6/9/2023) sore, Yenny menyambangi rumah Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Dalam jumpa pers seusai pertemuan, Prabowo dan Yenny saling melempar pujian. Yenny menceritakan kedekatan keluarganya (keluarga Abdurrahman Wahid/Gus Dur) dengan keluarga Prabowo sejak lama. Menurut Yenny, kakek Prabowo, yaitu Margono, adalah tetangga dari K.H. Wahid Hasyim di kawasan Matraman, Jakarta.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Kamis (7/9/2023), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Esposin yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Esposin tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.