Esposin, SOLO--Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (5/6/2024), mengangkat headline tentang sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai menebar gagasan dan janji untuk mengawali pertarungan memperebutkan tiket menuju Pilkada Solo 2024. Ada kritik terhadap pembangunan di Solo saat ini hingga mimpi menjadi metropolitan.
Diberitakan Solopos hari ini, mereka menyampaikan gagasan dalam forum Penyampaian Gagasan Bakal Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Solo, Senin (3/6/2024). Acara dihadiri sekitar 1.500 kader PDIP, tokoh masyarakat, dan tamu undangan.
Calon wali kota Solo yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyebut akan ada investasi masuk dari perusahaan Amerika Serikat (AS) yang nilainya mencapai Rp2 triliun. “Akhir tahun ini ada perusahaan besar dari Amerika masuk Solo untuk AI [artificial intelligence]. Akan masuk [nilai investasi] mungkin hampir Rp2 triliun. Ini di Indonesia hanya di Solo, di belakang STP [Solo Technopark],” ungkap dia.
Kehadiran investor tersebut, kata Teguh, harus ditangkap sebagai peluang untuk maju segenap bagian kota ini. Untuk itu dibutuhkan kesiapan masyarakat Solo untuk menghadapi era kemajuan dan modernisasi. Menurut Teguh, bukan saatnya lagi Solo berkutat dengan pembangunan-pembangunan fisik yang bersifat mercusuar. Yang lebih penting menurut dia adalah menangani kemiskinan dan pengangguran secara berkelanjutan.
Mengintip Pedikur Sapi di Boyolali
Salon bukan hanya diperuntukkan bagi orang yang hendak bersolek. Menjelang Iduladha 1445 Hijriah, jasa salon sapi di Pasar Hewan Jelok Boyolali diburu para pedagang untuk mempercantik ternak yang akan dijual.Di pojok barat-selatan pasar, sebuah lapak yang terbuat dari bambu dan beratap bolong menyita perhatian. Selasa (4/6/2024), di bawah atap yang bolong itu, seekor sapi berukuran besar dan seekor sapi peranakan tengah menunggu giliran. Kuku-kuku mereka akan dibersihkan oleh penjaga salon sapi. Namanya Darmo Semin. Laki-laki 72 tahun itu memanfaatkan musim penjualan hewan kurban sebagai penjaja jasa salon sapi.
Setiap hari dia datang ke lapaknya sekitar pukul 09.00 WIB. Pagi itu, Darmo yang mengenakan kemeja berwarna biru bermotif dan peci warna senada tengah bersiap. Tangannya membuka tas, meraih beberapa peralatan seperti alat kikir, gergaji, pisau, dan tali tambang. Ia kemudian mengasah pisaunya sebelum mengambil tali tambang.
Capaian Sektor Kelautan Masih di Bawah Target
JAKARTA—Pencapaian sektor kelautan dan perikanan yang di bawah target sepanjang 2023 menjadi catatan pemerintah. Produksi perikanan Indonesia tercatat 24,7 juta ton pada tahun lalu, turun dibandingkan produksi 2022 yang sebanyak 24,85 ton. Catatan lain untuk pemerintah adalah ekspor yang masih rendah.Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan tujuh strategi hilirisasi sektor kelautan dan perikanan kepada pemerintah. Itu karena saat ini perdagangan ikan lebih banyak dilakukan dalam bentuk produk laut segar.
Berdasarkan catatan pemerintah, kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk sektor kelautan dan perikanan hanya mencapai Rp1,69 triliun dari target Rp3,5 triliun. Sedangkan nilai ekspor perikanan hanya mencapai US$6,2 miliar dari target US$7,2 miliar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Daya Beli Warga Dinilai Menurun
SOLO—Badan Pusat Statistik (BPS) dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Jawa Tengah (Jateng) silang pendapat soal daya beli warga. Hippindo menilai terjadi penurunan daya beli sementara BPS menilai daya beli masyarakat belum tentu memengaruhi deflasi.Perbedaan pendapat itu tentang deflasi Kota Solo Mei 2024 sebesar 0,19% secara bulanan atau month to month (mtm). Dewan Pembina Hippindo Jateng, Liliek Setiawan, menilai deflasi menjadi sinyal penurunan daya beli masyarakat. Pihaknya mencatat saat ini tingkat belanja masyarakat di ritel modern mengalami penurunan sebanyak 11% secara nasional.
Menurut Liliek, banyak masyarakat yang mulai beralih dari berbelanja di minimarket atau ritel modern ke pasar tradisional maupun toko kelontong. Dia pun menyoroti beberapa merek ritel seperti Matahari ataupun Ramayana yang mulai meredup. Liliek menegaskan permasalahan ini dipicu karena daya beli konsumen. Mayoritas market mereka adalah kelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Rabu (5/6/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Esposin yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Esposin tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.