Esposin, JAKARTA--Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (20/6/2024), mengangkat headline tentang kalangan industri tekstil dan pakaian menganggap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 sebagai pemicu kenaikan impor yang berdampak rontoknya industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri. Sejauh ini, Pemerintah belum berencana merevisinya.
Diberitakan Solopos hari ini, Permendag No. 8/2024 yang memuat relaksasi perizinan impor sejumlah komoditas termasuk tekstil dan produk tekstil dinilai memperburuk situasi. Data perdagangan yang dihimpun Espos dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren impor pakaian atau produk tekstil jadi meningkat hingga 2022.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Impor pakaian mencapai puncaknya pada 2021 sebelum tertahan selama 2023 hingga kuartal I 2024. Tren tersebut terlihat pada impor komoditas dengan kode harmonized system (HS) 60 (kain rajutan atau kain kaitan), kode HS 61 (pakaian dan aksesori pakaian rajutan atau kaitan), kode 62 (pakaian dan aksesori pakaian bukan rajutan atau kaitan), serta kode HS 63 (barang tekstil sudah jadi lainnya dan pakaian bekas).
Pada 2015, nilai impor komoditas tersebut hanya sebesar US$1,83 miliar atau tepatnya US$1.827.941.569. Nilai impor produk-produk tersebut meningkat hingga menjadi US$2,614 miliar pada 2019. Sempat turun pada 2020 menjadi US$2,33 miliar, impor pakaian kembali melejit menjadi US$2,957 miliar pada 2021 dan US$2,761 miliar pada 2022.
Pada 2023, nilai impor tertahan menjadi US$2,212 miliar. Begitu pula hingga April 2024 hanya mencatatkan nilai US$713,98 juta. Relaksasi impor dalam Permendag No. 8/2024 dikhawatirkan mendorong kembali banjir impor seperti pada 2021 dan 2022. BPS mengonfirmasi ada tren peningkatan impor produk pakaian jadi sejak awal tahun ini.
Misi Sulit Dinamit Ledakkan The Three Lions
FRANKFURT—Duel tim bertabur bintang kembali tersaji saat Denmark melawan Inggris di Deutsche Bank Park, Frankfurt, dalam matchday kedua Grup C Euro 2024, Kamis (20/6/2024) pukul 23.00 WIB. Laga ini akan disiarkan langsung di RCTI. Grup C bukan grup yang mudah mengingat belum ada kemenangan besar yang tercipta pada matchday pertama.Baik Inggris, Denmark, Slovenia, dan Serbia masih punya peluang besar memperebutkan tiket untuk lolos ke babak 16 besar. Denmark pada laga perdana harus puas bermain remis saat melawan Slovenia dengan skor 1-1. Sedangkan Inggris juga harus susah payah meraih tiga poin atas Serbia dengan skor tipis 1-0. Hasil imbang sangat sulit diterima oleh Denmark yang berupaya mendominasi laga.
Statistik menunjukkan Denmark memiliki penguasaan bola 68% dan menciptakan 16 percobaan ke arah gawang. Namun, dari 16 tembakan itu, hanya empat yang tepat sasaran dan hanya satu yang berbuah gol. Sedangkan serangan Slovenia lebih efektif. Tim asal Balkan itu menciptakan dua kali percobaan tepat sasaran dan satu di antaranya menjadi gol.
Target 2,5 Miliar Transaksi
JAKARTA—Bank Indonesia (BI) menargetkan 55 juta pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada 2024 yang menghasilkan total 2,5 miliar volume transaksi.Ada tiga target upaya perluasan implementasi QRIS pada 2024, yaitu pertama menetapkan target penggunaan QRIS sebanyak 55 juta pengguna, kedua menetapkan target volume transaksi QRIS sebanyak 2,5 miliar transaksi, dan yang ketiga nemperkuat strategi implementasi QRIS antarnegara. Ketiga target ini disampaikan BI lewat akun resmi Bank Indonesia di X.
Sementara itu, dikutip dari laman Indonesia.go.id yang diakses Espos, Rabu (19/6/2024), nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06% year on year (yoy) dengan 48,90 juta pengguna dan jumlah merchant sebanyak 31,86 juta. Ini menandakan era digitalisasi di sektor perbankan tidak terelakkan lagi. Digitalisasi sebagai dampak tren perkembangan teknologi juga telah memberikan berkah berupa efisiensi bagi sektor perbankan.
Meraba Nasib Eks Terminal Kartasura
SUKOHARJO—Eks Terminal Kartasura, di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, belum dimanfaatkan secara optimal. Investor dari berbagai sektor sudah mulai melirik untuk memanfaatkan lahan tersebut.Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah (PPEPD) Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sukoharjo, Burhan Surya Aji, mengatakan tak menutup kemungkinan pengembangan kawasan eks Terminal Kartasura terkoneksi dengan Pasar Kartasura. Saat ini, pengelolaan dan aset bangunan Pasar Kartasura diambilalih oleh Pemkab Sukoharjo setelah masa kontrak kerja sama dengan pihak ketiga rampung pada Februari 2024.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo masih mencari solusi pemanfaatan lahan eks Terminal Kartasura. Berbagai wacana dan calon investor bermunculan mulai dari pembangunan pusat bisnis, rumah sakit, hingga masjid. Namun, hingga sekarang, Pemkab Sukoharjo belum juga memutuskan pemanfaatkan lahan tersebut.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Kamis (20/6/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.espos.id. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Esposin yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Esposin tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.