Laporan kekayaan capres-cawapres jadi berita utama Harian Umum Solopos edisi Rabu, 2 Juli 2014. Simak rangkumannya berikut;
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
HARTA CAPRES-CAWAPRES: Prabowo Terkaya, Jokowi Termiskin
Dari hasil pelaporan yang telah diverifi kasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, Prabowo menjadi capres terkaya dengan harta kekayaan Rp1,68 triliun dan US$7.503.134. Sedangkan capres Jokowi memiliki harta paling sedikit dibandingkan yang lainnya. Kekayaan Gubernur DKI nonaktif ini Rp29,8 miliar dan US$27.633. Cawapres Jusuf Kalla memiliki harta kekayaan Jusuf Kalla adalah Rp465,6 miliar dan US$1.058.564 dan Hatta Rajasa Rp30,2 miliar dan US$75.092.
Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, mengatakan kegiatan ini merupakan kewajiban KPK untuk menyelenggarakan pemilu yang independen dan berintegritas. “Kewajiban pelaporan kekayaan merupakan bagian semangat demokrasi. KPU diberikan wewenang untuk mengklarifi kasi dan memverifi kasi hal tersebut secara independen untuk mendukung pemilu yang berintegritas,” kata dia.
(Baca Juga: Inilah Perincian Harta Kekayaan Jokowi-JK, Harta Kekayaan Capres-Cawapres Diumumkan, Kekayaan Capres-Cawapres: Prabowo Terkaya, Jokowi Terendah)
BINTANG BARU: Mereka Mencuri Panggung Piala Dunia
James Rodriguez. Nama tersebut belakang melejit dan sangat familier di kalangan pencinta sepak bola dunia. Pamor striker Timnas Kolombia itu memang meroket terutama setelah memborong dua gol indah ke gawang Uruguay yang memastikan timnya lolos ke babak perempat fi nal di turnamen terakbar di dunia ini.
Secara tak terduga, Rodriguez menjadi pesaing para mega bintang lapangan hijau yang telah ngetop sebelumnya. Pemilik nomor punggung 10 tersebut di Timnas Kolombia itu memuncaki daftar top scorer sementara di Piala Dunia dengan lima gol, alias unggul satu gol dari bintang Argentina, Lionel Messi; bomber Brasil, Neymar dan predator Jerman, Thomas Mueller.
(Baca Juga: Pelatih Lawan pun Memuji Kehebatan James Rodriguez, Panen Pujian, James Rodriguez Ingin Bermain untuk Real Madrid)
HIKMAH RAMADAN: Merawat Budaya Keikhlasan
Tidak banyak yang menyadari bahwa sebuah organisasi dakwah, lembaga pendidikan, lembaga sosial, lembaga profesional, bahkan perusahaan ternama yang sekarang tampak besar pada awalnya dirintis oleh orang-orang yang bekerja dengan tulus ikhlas.
Para perintis mengedepankan sikap gigih, semangat berjuang, tulus melayani, tidak mengharap sanjungan, bekerja siang malam untuk menghidupi lembaga yang didirikan.
Biasanya spirit keikhlasan yang menjadi budaya lembaga (corporate culture) itu terungkap setelah sekian tahun perjalanan lembaga atau korporasi. Para generasi penerus yang mencari-cari apa sesungguhnya ruh dari suatu lembaga sehingga mampu bertahan dan memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam jangka waktu yang lama.