news
Langganan

SOLOPOS HARI INI : DPR Ngotot Voting RUU Pilkada, Prestasi 2 Pelajar Wonogiri di Swiss hingga KPK Cegah Istri SDA - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Selasa, 9 September 2014 - 12:00 WIB

ESPOS.ID - Halaman Depan Harian Umum Solopos Selasa, 9 September 2014

Esposin, SOLO – Pembahasan RUU Pilkada kembali berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (9/9/2014). Diberitakan Panja DPR mengenai RUU Pilkada akan melakukan voting untuk menentukan pilkada dilakukan secara langsung atau melalui DPRD.

Menariknya, sejumlah kepala daerah yang pernah diusung parpol pendukung Koalisi Merah Putih, justru menolak rencana pilkada melalui DPRD.

Advertisement

Kabar lain, KPK tengah mendalami proses pembahasan anggaran di Komisi VIII DPR. Imbasnya, lima anggota DPR dan istri Suryadharma Ali (SDA), Wardhatul Asriyah, dicegah KPK.

Selengkapnya, simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Selasa, 9 September 2014 berikut;

RUU PILKADA: DPR Ngotot Voting

Advertisement

Panitia Kerja (Panja) DPR mengenai RUU Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) akan melakukan voting untuk menentukan pilkada dilakukan secara langsung atau melalui DPRD.

Sementara itu sejumlah kepala daerah yang berasal atau pernah diusung parpol pendukung Koalisi Merah Putih, menolak rencana pilkada melalui DPRD. Terhadap penolakan pilkada oleh DPRD yang diusulkan oleh sejumlah fraksi, Ketua Panja RUU Pilkada, Abdul Hakam Naja, menegaskan pembahasan tetap berlanjut. Keputusan terkait RUU tersebut akan diambil melalui mekanisme pengambilan suara terbanyak atau voting.

“Jika tidak mencapai mufakat, kami akan voting. Jadi kami belum tahu siapa yang menang,” katanya saat audiensi dengan LSM pemantau pemilu, Senin (8/9). Saat ini, kata dia, mayoritas fraksi terutama yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendukung pilkada oleh DPRD.

(Baca Juga: Beda dengan Gerindra, Ahok Tak Setuju Pilkada Lewat DPRD, Ini Alasannya, KPK: Pilkada Tak Langsung Berpotensi Munculkan Pola Korupsi Baru, Irman Gusman: Kalau Tidak Ada Pilkada Langsung, Enggak Ada Jokowi, Perludem: Gubernur-Bupati Dipilih DPRD Hanya untuk Kepentingan Elite)

Advertisement

KASUS DANA HAJI: KPK Cegah 5 Anggota DPR dan Istri SDA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami proses pembahasan anggaran di Komisi VIII DPR. Imbasnya, lima anggota DPR dan istri Suryadharma Ali (SDA), Wardhatul Asriyah, dicegah KPK.

”Terkait penyidikan kasus korupsi haji, KPK telah mengeluarkan surat cegah untuk enam orang,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Kantor KPK, Jakarta, Senin (8/9). Keenam orang itu semuanya berstatus sebagai anggota DPR. Lima orang dari Komisi VIII dan satu orang dari Komisi VII.

Pencegahan berlaku untuk enam bulan ke depan terhitung mulai 22 Agustus 2014.  ”Pencegahan dilakukan agar jika sewaktu dibutuhkan pemeriksaan, yang bersangkutan tidak sedang berada di luar negeri,” jelas Johan.

Advertisement

Keenam anggota DPR tersebut adalah Gondo Radityo Gambiro (Demokrat), Muhammad Baghowi (Demokrat), Wardhatul Asriyah (PPP), Ratu Siti Romlah (Demokrat), Hasrul Azwar (PPP), dan Nurul Iman Mustofa (Demokrat).

Menurut Johan, keenam nama tersebut sudah pernah diperiksa KPK untuk kasus yang sama, namun penetapan cegah atas mereka tidak berpotensi menjadikan mereka tersangka selanjutnya.

(Baca Juga: Belum Dilantik, Anggota DPR Terpilih dari PPP Diperiksa KPK, KPK Periksa 3 Anggota DPR Terkait Kasus Suryadharma Ali, KPK Segera Tahan Suryadharma Ali?)

SISWA BERPRESTASI: 2 Pelajar Wonogiri Bawa 3 Emas dari Swiss

Advertisement

Sebuah kabar menggembirakan masuk ke Blackberry Messenger (BBM) Espos, Senin (8/9) pukul 05.17 WIB. BBM tersebut dikirimkan oleh Maryadi, seorang anggota Kodim 0728/Wonogiri.

“Alhamdulillah, berkat doa masyarakat Wonogiri, anak-anak kami Laila Nurul dapat Juara I Kata dan Kumite, Alifa Milanisty juara I Kata Bassel Swiss Open 2014. Amin YRA. Makasih,” begitu bunyi pesan dari Maryadi yang mendampingi karateka pelajar Wonogiri bertanding di Swiss.

Alifa Milanisty merupakan siswi SMPN 1 Girimarto, sementara Laila Nurul masih berstatus pelajar kelas V SDN 1 Sidoharjo. Di partai final, Alifa mengalahkan karateka dari Arab Saudi. Sedangkan Laila di final kelas kata berhasil menaklukkan karateka asal Korsel.

“Di kelas kumite, Laila mengalahkan karateka asal Jerman, saat babak final,” jelasnya. Menurut Maryadi, kedua siswi asal Wonogiri akan kembali ke Indonesia, Selasa (9/9) ini, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas).

Hari ini, Alifa Milanisty dan Laila Nurul bersama anggota Kontingen Indonesia yang lain tiba di Jakarta. Mereka akan diterima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

NASIB MANTAN ATLET: Dulu Berjaya, Kini Terlupakan

Advertisement

Bagi para atlet difabel, menorehkan sebuah prestasi merupakan kebanggaan tersendiri. Namun kejayaan di lapangan tak selalu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan mereka. Berikut laporan wartawan Solopos, Febry Resky Perkasa.

Bangun Sugito, 50, mantan atlet National Paralympic Committee (NPC) cabang tennis meja di era 2000 mondar-mandir di halaman depan rumahnya, Mondokan, RT 002/RW 028, Jebres, Solo. Pandangannya mengarah ke jalan. Ia mengaku sudah menunggu kedatangan Espos yang berjanji datang ke rumahnya di hari itu, Rabu (3/9).

“Saya Bangun Sugito. Sebetulnya dulu saya lebih dikenal sebagai atlet NPC cabang tennis meja. Bukan pemilik warung kelontong,” kata dia sambil tertawa.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif