GUNUNGKIDUL—Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin secara tegas meminta semua pihak agar menempatkan persoalan Reza Eka Wardana dengan fakta yang ada.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Menurut Kapolres dibutuhkan pembuktian secara detail, seperti keterangan saksi dan barang bukti yang bisa dipertanggungjawabkan agar tidak berkembang informasi dan mengarah tuduhan yang memojokkan salah satu pihak.
“Kami minta jangan hanya katanya-katanya... Tapi semua harus dengan pembuktian. Siapa orangnya jadikan saksi. Kita siap buktikan sampai pengadilan,” urai Kapolres.
Kapolres menegaskan peristiwa yang diketahui baru sebatas ada pengendara yang terjatuh. Faktanya pengenderara yang akhirnya diketahui bernam Reza itu nyata-nyata tidak memiliki SIM. Selain itu dalam mengendara sepeda motor nekat menerobos pengamanan polisi yang juga diketahui tidak mengenakan helm. “Jelas pelanggaran itu,” tambahnya.
Diakui Kapolres dilokasi kejadian bukan saja terdapat empat personil anggota kapolisian melainkan ada banyak pasukan dari satuan Sabraha dan satuan Lalu lintas Polres Gunungkidul yang tengah mengamankan takbir Idul Adha dengan memecah konvoi sepeda motor. Kapolres juga membenarkan Reza telah menyerempet seorang personil yang tengah berjaga di lokasi kejadian.
Kalangan aktivis LSM di Gunungkidul mendesak kepolisian mengusut tuntas dugaan tindak kekerasan terhadap Reza Eka Wardana, 16, warga Jeruksari, Wonosari. Banyak kalangan menduga Reza dianiaya oleh Polisi.