Jakarta--Mabes Polri mengajukan enam pertanyaan seputar rekaman percakapan Anggodo kepada Redaktur Pelaksana harian Seputar Indonesia Nevi Hetharia. Selain Sindo harian Kompas juga dipanggil polisi.
"Intinya cuma satu pertanyaan, apa benar Sindo memuat rekaman percakapan Anggodo dengan beberapa pihak yang diperdengarkan di MK pada koran 4 November," kata Nevi usai di periksa di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Nevi menyatakan polisi tidak menanyakan dari mana sumber rekaman itu. Selain itu, pertemuan dengan polisi ini berlangsung seperti pertemuan biasa saja.
"Dimintai keterangan biasa saja, seperti interview," katanya.
Hal yang sama diungkapkan Redaktur Pelaksana Kompas Budiman Tanurejo. Budiman mengaku dirinya pun ditanya enam pertanyaan oleh polisi.
"Mereka tanya apa benar Kompas memuat rekaman Anggodo saat diperdengarkan di sidang MK," kata Budiman usai menjalani pemeriksaan.
Budiman pun mengaku proses pemeriksaan itu belangsung santai dan tidak ada pertanyaan menyudutkan. "Tidak ada (yang menyudutkan), tadi ditanya sambil minum kopi dan sambil santai-santai," katanya.
Budiman sempat mempertanyakan kenapa Kompas yang dipanggil polisi sedangkan banyak media lain yang memuat berita itu. Namun polisi beralasan Kompas adalah media dengan oplah terbesar.
dtc/isw