Untuk mengenang salah satu seniman besar di Kota Bengawan ini, para seniman dan budayawan menggelar upacara penghormatan terakhir untuk mengenang kepergian almarhum Slamet Gundono di Pendapa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Minggu sore.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Selepas mengadakan doa bersama, jenazah almarhum disemayamkan sejenak di rumah duka, Jl. Sibela Timur III No. 1, Desa Kendalrejo, Perumnas Mojosongo, Jebres, Solo, untuk selanjutnya dikebumikan di tanah kelahiran Slamet Gundono di Desa Dukuh Salam, Slawi, Tegal.
Peraih Penghargaan Prins Claus dari Belanda (2005) ini pergi meninggalkan seorang istri, Nuning Sri Rejeki, dan dua orang anak bernama Albert Nandung Saputra, 7, dan Bening Putri Aji,3.
Seperti diberitakan SOLOPOS, Rabu (27/11), Slamet Gundono saat ini sedang mempersiapkan pementasan wayang untuk peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang dipusatkan di Solo, Februari 2014 mendatang. Dalam pementasan ini, Slamet Gundono mengambil lakon Gunadewa.