Jakarta--Simulasi bencana yang digelar di Base Ops Bandara Halim Perdanakusumah berlangsung dalam guyuran hujan deras. Hadirin kecipratan air, termasuk SBY yang rompinya agak basah. Meski demikian simulasi yang disaksikan Presiden SBY ini tetap berlangsung sesuai rencana.
Sebelum acara dimulai Presiden SBY sempat menanyakan kondisi cuaca di Halim yang sudah mendung berat. "Bagaimana kondisi cuaca, OK?" tanya SBY, di lokasi simulasi, Kamis (14/1).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Panitia mengiyakan dan simulasi pun dimulai pukul 10.00 WIB. Skenarionya adalah terjadi gempa 7,9 Skala Richter di Sumatera Barat. 2 Helikopter dari Tim SAR dan polisi segera ke lokasi untuk memantau kerusakan dan membuat foto udara.
Hujan deras semakin mendramatisir situasi bencana yang sulit. Para kameramen televisi ngacir ke tenda-tenda terdekat untuk berteduh. Sementara Tim SAR mengevakuasi satu korban dengan helikopter. Air hujan yang tercabik baling-baling helikopter, membuat air beterbangan, namun tidak sampai ke tenda SBY dan para undangan.
Adegan selanjutnya adalah mengevakuasi korban gempa yang terjebak di mobil sedan. Mobil itu mengeluarkan asap kuning. Tim SAR memotong mobil dengan gergaji mesin untuk besi. Percikan api keluar saat tubuh mobil dipotong. Dua korban lalu dievakuasi.
Hingga pukul 10.30 WIB simulasi bencana terus berlangsung. Hujan sudah mulai mereda. Sementara sedari tadi, SBY menyaksikan simulasi dengan seksama. SBY lalu berkeliling meninjau tenda-tenda antara lain tenda untuk dapur umum, tenda untuk menampung pengungsi, dan tenda untuk sarana komunikasi.
"Ini ada AC-nya tidak, pengalaman saya waktu gempa Sumbar tidak ada AC sehingga korban kepanasan ," kata SBY saat meninjau tenda pengungsi.
SBY kemudian meninjau tenda untuk dapur umum. "Jangan bilang di dapur umum tidak penting. Saya kalau meninjau lokasi bencana selalu coba masakan di dapur umum dan selalu enak karena terbawa suasana bencana," papar SBY. dtc/isw