Esposin, BANJARMASIN -- Media cetak yang tergabung dalam grup Bisnis Indonesia kembali berjaya dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2020. Harian Bisnis Indonesia, Harian Umum Solopos, dan Harian Jogja menerima penghargaan itu dalam acara yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Hotel Mercure, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2020) malam.
Tema acara Kreasi yang Menginspirasi Negeri sesuai dengan upaya media cetak melakukan kerja kreatif menyajikan informasi kepada masyarakat. Harian Jogja meraih Silver Winner dan Solopos mendapatkan Bronze Winner The Best of Java Newspaper IPMA 2020. Harian Bisnis Indonesia meraih tiga penghargaan yaitu dua Silver Winner The Best of National Newspaper dan Silver Winner The Best of Infographics Neswspaper.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Guyonan Netizen Indonesia: Sama Borax Saja Kebal, Apalagi Virus Corona
Kover Solopos yang menang adalah koran edisi Jumat, 23 Agustus 2019. Kover itu berjudul Siap-Siap Pindah Ke Kaltim. Ilustrasinya Gedung Istana Kepresidenan yang terbang menggunakan balon udara, pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Penghargaan yang diperoleh media di bawah grup Bisnis Indonesia bukan yang pertama. Setiap event Awarding Night SPS, ketiga media ini sering diganjar karena kover kreatif.
Kelelawar Buah Indonesia Bebas Virus Corona? Cek Fakta Ilmiahnya
SPS memberi penghargaan Indonesia Print Media Awards (IPMA), Inhouse Magazine Awards (InMA), Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan Indonesia Young Readers Awards (IYRA). Selain itu ada penghargaan konten media untuk melengkapi kover. Acara itu diikuti ratusan media massa di Nusantara.
Ketua Harian SPS Januar P. Ruswita mengatakan media terkena disrupsi karena perilaku masyarakat mencari informasi dari media cetak ke media sosial. Namun, hal itu jangan membuat perusahaan media pesimistis.
Pakar: Putus Penerbangan karena Corona, Indonesia Jangan Takut Ancaman China
Keikutsertaan perusahaan pers menyertakan produk dalam kompetisi ini menjadi bagian dari upaya mengembangkan media sehingga tetap eksis. Apalagi di era disrupsi ini, media cetak menjadi penangkal informasi hoaks. Media yang terverifikasi ini bisa menjadi clearing house atas informasi yang tidak jelas dan bohong itu.
Januar mengatakan juri bekerja tiga bulan menyeleksi karya peserta. Tim juri beranggotakan antara lain Ahmad Djauhar (Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS), Asmono Wikan (Sekretaris Jenderal SPS), Danu Kusworo (Redaktur Foto Harian Kompas), Oscar Matulloh (kurator pewarta foto Kantor Berita Antara), Mas Sulistyo (Design Director DM ID), dan Nina M. Armando (Ketua Dewan Ilmu Komunikasi FISIP UI). Selain itu Agus Sudibyo dan Ndang Sutisna.
Meski Bakar Paspor, Bekas ISIS Masih Dianggap WNI
Pada acara itu, SPS mengumumkan pemenang fellowship penelitian tentang media yang tulisannya akan diterbitkan dalam bentuk buku.