news
Langganan

Seluruh Kepala SMPN di Inhu Riau Mundur Mendadak, Ada Apa? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 15 Juli 2020 - 23:03 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Esposin, INDRAGIRI HULU - Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, setelah seluruh kepala SMP negeri mendadak mengundurkan diri dari jabatan mereka.

"Iya benar, seluruh kepala SMP negeri di Inhu mengundurkan diri jabatannya. Seluruhnya ada 64 kepsek yang meminta mengundurkan diri," kata pelaksana tugas Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pemkab Inhu, Ibrahim, kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Advertisement

Ibrahim menyebut pengunduran diri ini disampaikan lewat perwakilan enam kepala sekolah. Surat itu diterima Kadisdikbud Inhu pada Selasa (14/7/2020).

Wow! Degan Wulung Jadi “Obat” Pasien Positif Covid-19 Karanganyar

"Jadi kemarin siang menjelang sore ada enam kepsek yang mewakili seluruhnya, bertemu dengan saya yang habis rapat. Mereka menitipkan surat pengunduran diri para kepala sekolah ke saya," kata Ibrahim.
Advertisement
"Jadi kemarin siang menjelang sore ada enam kepsek yang mewakili seluruhnya, bertemu dengan saya yang habis rapat. Mereka menitipkan surat pengunduran diri para kepala sekolah ke saya," kata Ibrahim.

Ibrahim mengaku terkejut saat menerima surat pengunduran diri para sekolah itu. Surat tersebut dalam satu bundel di plastik yang diterimanya.

"Perwakilan tersebut menyampaikan surat itu ke saya. Bahwa mereka seluruhnya mengajukan pengunduran diri sebagai kepala sekolah," kata Ibrahim.

Duh! Positif Covid-19 Karanganyar Tambah 7 Orang, 3 dari Klaster Tahu Kupat Solo

Advertisement

 

Dana BOS

Ibrahim menjelaskan alasan para kepala SMP negeri itu mundur adalah merasa tidak nyaman soal dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dia mengatakan para kepsek menerima banyak gangguan dari pihak eksternal.

"Para kepsek tidak merasa nyaman dalam mengelola dana BOS tersebut. Alasannya, banyak pihak eksternal yang sering mengganggu mereka," kata Ibrahim.

PSIS Semarang Sulit Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19

Salah satu pihak yang dianggap mengganggu adalah anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dia mengatakan banyak pihak eksternal mencari-cari kesalahan dalam pengelolaan BOS.
Advertisement

"Iya itu [anggota LSM]. Itu pengakuan mereka mengapa mengundurkan diri. Banyak oknum yang mengganggu pelaksanaan dana BOS. Dikerjakan yang benar pun tetap dianggap salah oleh oknum-oknum eksternal itu," kata Ibrahim.

Ibrahim mengaku bakal menelusuri lebih jauh soal gangguan eksternal tersebut. Ibrahim mengatakan selama ini ada kepsek yang meminta agar dirinya tidak mengelola dana BOS.

Harimau Benggala Covi dan Vivid Lahir di Semarang Zoo

"Saya belum mendalaminya soal gangguan eksternal itu. Ini baru sekilas saja dari keluhan mereka yang disampaikan ke saya," kata Ibrahim.
Advertisement

"Sampai ada selama ini kepsek selama ini memohon agar mereka jangan mengelola dana BOS padahal jumlahnya hanya Rp54 juta. Ya itu alasannya, benar pun pengelolaannya, tetap dianggap salah oleh oknum-oknum eksternal," sambungnya.

Advertisement
Haryono Wahyudiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif