Esposin, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini bahwa proses seleksi untuk mencari panitia seleksi calon pimpinan KPK nanti, tidak akan mudah. Pasalnya, dibutuhkan proses yang cukup lama seperti mengetahui rekam jejak atau track record dari para kandidat panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Zulkarnaen seusai mengikuti acara Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di Gedung KPK Jakarta, Selasa (21/4/2015). Panitia seleksi (pansel) pimpinan KPK tersebut akan dipilih Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno.
"Pansel [panitia seleksi] itu juga termasuk rekam jejak memerlukan waktu yang panjang juga," tutur Zulkarnaen.
Menurut Zulkarnaen, dengan proses panjang untuk mengetahui rekam jejak calon panitia seleksi, dapat dipastikan akan terpilih para panitia seleksi calon pimpinan KPK yang kompeten, berkomitmen dan memiliki integritas yang baik.
"Sehingga nanti terpilih orang-orang yang kompeten, integritasnya bagus dan masa lalu, masa lalu itu kita harapkan tidak ada masalah," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberikan arahan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno untuk membentuk Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK.
Masa jabatan pimpinan KPK saat ini akan berakhir pada Desember 2015. Karena itu, harus segera dilakukan pembentukan pantia seleksi calon pimpinan KPK agar persiapan pemilihan bisa lebih matang.