Sejumlah blog sejarah dan ensiklopedia bebas, Wikipedia, mencatat PPIP adalah pelopor deklarasi peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia. PPIP adalah sebuah kelompok komunikasi lintas agama.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Pendeklarasian Hari Ayah oleh PPIP berangkat dari fakta bahwa ayah sebagai bagian dari keluarga memegang peran sangat penting dalam pembentukan karakter keluarga. Peringatan Hari Ayah juga menunjukkan bahwa orang tua merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika ada Hari Ibu untuk mengenang jasa ibu, maka sewajarnya sebagai penyeimbang ada Hari Ayah.
Awalnya PPIP yang mengadakan peringatan Hari Ibu mendapati 70 surat terbaik dari Sayembara Menulis Surat untuk Ibu. Setelah acara,PPIP mendapat banyak masukan untuk mengadakan sayembara di Hari Ayah.
PPIP lantas menggelar audiensi ke DPRD kota Solo, menanyakan kapan hari ayah. Tahun 2006 Putra Ibu Pertiwi merasa tidak berlebihan jika mereka membuat acara Deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia.
Setelah melalui kajian, akhirnya PPIP menetapkan Hari Ayah dideklarasikan tanggal 12 November, digabungkan dengan hari kesehatan dengan semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".
Deklarasi dilakukan di dua tempat pada jam dan hari yang sama yakni di Solo dan Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku "Kenangan Untuk Ayah" yang berisi 100 surat anak Nusantara, yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.
Berita Acara Deklarasi, Teks Deklarasi, dan Buku tersebut dikirim ke Bapak Presiden SBY dan ke empat penjuru Indonesia. Sejak itulah Hari Ayah dirayakan pada 12 November di Indonesia.