Esposin, BANTUL -- Beberapa jam sebelum meninggal dunia karena indikasi serangan jatung, dalang kondang Ki Seno Nugroho sempat bersepeda di sekitar rumah.
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menceritakan awalnya Ki Seno sempat bersepeda bersama dengan tetangganya pada Selasa (3/11/2020) sore.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Namun di tengah jalan, ungkap dia, Ki Seno merasakan sakit hingga harus dijemput warga untuk bisa sampai di rumahnya.
Populer Via Youtube, Begini Sepak Terjang Dalang Fenomenal Ki Seno Nugroho
Sesampai rumah, kondisi Ki Seno Nugroho dilaporkan membaik. Tapi setelah maghrib Ki Seno kembali merasakan sakit dan muntah-muntah sehingga harus dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk mendapatkan perawatan.
Saat masuk UGD rumah sakit tersebut, Seno masih dalam keadaan sadar. Hingga akhirnya, kondisi Ki Seno semakin memburuk dan dipindah ke ICCU.
"Sempat muntah-muntah juga, sebelum akhirnya diketahui jika ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung. Penyumbatan itu 100 persen sehingga membuat beliau meninggal dunia [Selasa] pada pukul 22.15 WIB," katanya, saat ditemui harianjogja/JIBI di rumah duka, Rabu (4/11/2020) pagi.
Penggumpalan Sel Darah
Menurut Gunawan, keluhan yang dialami oleh Ki Seno itu bukan kali pertama. Sebelumnya, Ki Seno sempat masuk RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk mendapatkan perawatan pada September lalu.Penentuan Usulan UMK Klaten 2021 Tanpa Survei KHL Tapi Mengacu Ini
Dari pemeriksaan saat itu ada penggumpalan sel darah.
“Saat itu diberi obat dan diperbolehkan pulang. Kami pun kembali mementaskan wayang climen sampai tanggal 2 November,” lanjutnya.
Selain penggumpalan sel darah, Ki Seno, lanjut Gunawan, Ki Seno juga punya riwayat asam lambung. Menurut dia, Ki Seno juga sempat berhenti merokok.
“Tapi tidak berlangsung lama,” ucapnya.
Kabar Bahagia! Hasil Uji Klinis Fase 3, Vaksin Covid-19 Cenderung Aman