Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menangguhkan rencana perombakan direksi PT Pertamina (Persero).
Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, sesuai arahan Presiden SBY perombakan direksi Pertamina harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa seperti yang sudah dilakukan terhadap manajemen PT PLN (Persero) sebelumnya.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Kita tangguhkan dulu (perombakan direksi Pertamina) sesuai permintaan Presiden. Tadinya saya harapkan minggu kedua sudah bisa diumumkan, tapi saya harap bulan Januari sudah kita rampungkan," katanya.
Mustafa menyampaikan hal tersebut usai kerjasama PT Petrokimia Gresik dengan Jordan Phospate Mines Co Ltd di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/1).
Ia mengatakan, Presiden SBY meminta perombakan tersebut tidak dilakukan terburu-buru dan diusahakan lebih matang dan tenang.
"Tidak seperti PLN yang sangat mendesak kita saat itu memang full speed," ujarnya.
Mustafa menambahkan, aat ini pihaknya sudah mengantongi nama-nama calon direksi Pertamina yang akan diproses sebelum kembali diajukan kepada Presiden SBY.
"Pertamina kan sangat strategis, oleh karenanya harus hati-hati untuk melakukan penambahnan dan penggantian direksi dan komisaris. Kita evaluasi pos per pos agar lebih baik untuk hadapi ekonomi ke depan," imbuhnya.
dtc/fid