Dinas Koperasi dan UMKM Solo memboyong tiga UMKM mengikuti gelaran SVF 2014 dengan tema Morning of The World “The New Spirit of Heritage”. Salah satu peserta pameran, pemilik Rym T-shirt, Muhammad Yuli, menuturkan membawa sejumlah produk, yakni kaus batik, kaus aplikasi batik, kaus bordir batik, dan lain-lain. Yuli menceritakan sejumlah wilayah lain dari Jawa maupun luar Jawa berpartisipasi pada acara.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Setiap wilayah menawarkan produk unggulan. Dia juga menjelaskan apabila pasar internasional lebih heterogen ketimbang pasar dalam negeri. Yuli menangkap salah satu indikasi adalah selera setiap wisatawan asing, seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat berbeda-beda soal pilihan warna dan lain-lain.
“Uji coba buka pasar dan ternyata prospek bagus. Kami masih meraba-raba selera [wisatawan asing]. Kami harus menyesuaikan ukuran, bentuk produk, dan lain-lain. Promosi itu lumayan untuk penjajakan dan memperluas pasar. Bali gerbang Indonesia ke kancah internasional,” kata Yuli saat ditemui Esposin di rumahnya, pekan lalu.
Meski demikian, Yuli optimistis produk Solo mampu bermain di pasar internasional. Dia juga mengapresiasi langkah Dinas Koperasi dan UMKM berpartisipasi pada pameran itu. Menurut dia semakin banyak dan sering UMKM terlibat pameran di luar Solo maka akan menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pasar internasional maupun dalam negeri.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo, Triyana, menuturkan UMKM di Solo kali pertama menjajal pasar di SVF. Setidaknya UMKM Solo dapat mengenalkan produk, meningkatkan pembelian, dan menarik minat calon pembeli datang ke Solo.
“Pangsa pasar berbeda dari pameran lain di Jakarta, dan lain-lain. Kami berharap UMKM Solo terus mengikuti pameran rutin di sejumlah wilayah di luar Solo. Selain menjajal pasar baru, juga sarana promosi. Kami juga ikut pameran selama satu bulan di Semarang sejak Agustus hingga September,” ujar dia saat dihubungi Esposin, Minggu (7/9/2014).