Esposin, JOGJA – Sakeco perempuan adalah fakta yang muncul di masyarakat Sumbawa era kiwari. Dalam konvensi tradisional, sakeco perempuan tidak diterima. Kondisi faktual malah menunjukkan sakeco perempuan diterima sebagai wujud pemodernan seni tradisi sakeco.
Hasil penelitian Muhammad Saleh, dosen di Universitas Islam Negeri Mataram, menunjukkan sakeco adalah seni tradisi lisan di Sumbawa yang merupakan bagian dari folklor lisan (verbal folklore) dengan ciri-ciri berbentuk terikat (fix phrase), menggunakan formula, dipertunjukkan, anonim, diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya melalui lisan (mulut ke mulut).