Esposin, SOLO -- Rektor UNS Solo, Hartono, melantik 15 dekan baru dan direktur RS UNS Solo di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Kamis (5/9/2024). Salah satu yang dilantik pada hari itu adalah Prof Sajidan sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana.
Wakil Rektor II UNS Solo Bidang Sumber Daya, Muhtar, mengatakan pengangkatan Guru Besar Ilmu Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS itu sebagai Dekan Pascasarjana merupakan bagian dari upaya rekonsiliasi.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Seperti diketahui, Prof Sajidan sempat terpilih sebagai sebagai Rektor UNS periode 2023-2028. Dia dipilih oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UNS dalam rapat pleno yang digelar di Gedung dr Prakosa UNS pada Jumat (11/11/2022).
Sajidan waktu itu unggul dalam voting yang dilakukan anggota MWA dengan meraih 12 suara. Ia unggul satu suara dari Prof Dr Hartono di peringkat kedua. Sajidan seharusnya dilantik pada April 2023, namun urung karena MWA UNS dibekukan dan hasil pemilihan rektor di mana Sajidan menjadi Rektor Terpilih dianggap tidak sah.
Kini, Sajidan dipercaya menjadi Dekan Sekolah Pascasarjana UNS. Sajidan bertugas bersama 14 dekan lain yang dilantik dan diambil sumpah pada Kamis (5/9/2024).
Muhtar mengatakan melalui pelantikan dekan tersebut, juga ada upaya untuk melakukan rekonsiliasi untuk mempercepat akselerasi pembangunan UNS ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan diangkatnya Sajidan menjadi Dekan Pascasarjana.
“Kami juga sekarang rekonsiliasi dengan tim yang kemarin, misalnya Prof Sajidan yang pernah terpilih menjadi rektor, sekarang menjadi Dekan Pascasarjana. Karena UNS ini kan harus dibangun bareng, tidak bisa berkelompok, kalau berkelompok tidak habis-habis nanti,” kata dia kepada Esposin melalui telepon, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, sudah menjadi tugas para pimpinan universitas yang baru adalah melakukan rekonsiliasi kepada pihak mana pun demi mempercepat kemajuan UNS dan tidak mengalami kemunduran.
“Prinsip kami kan [tantangan dan masalah] UNS itu tidak bisa diselesaikan Pak Rektor saja, Wakil Rektor saja, atau kelompok tertentu saja. Tetapi harus dikerjakan oleh seluruh elemen di UNS untuk bahu-membahu mempercepat pembangunan UNS,” kata dia.
Dia menegaskan tidak perlu lagi membawa yang sudah berlalu. Berbagai ego sektoral yang dimiliki masing-masing individu atau kelompok harus ditanggalkan serta prinsip kebersamaan perlu didahulukan.
Dia berharap dengan struktur baru UNS bisa lebih cepat berbenah agar bisa mengejar ketertinggalan dalam bidang apa pun. Dia mengatakan Rektor memilih dekan yang bisa melakukan akselerasi dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
“Kalau ritmenya seperti kemarin, ya kita terlambat, karena sudah telat kok. Makanya yang kami lantik adalah orang-orang yang bisa mengikuti langkah kita dengan berlari lebih cepat,” kata dia.